KUNINGAN (MASS) – Saya terlahir dari keluarga sederhana, yang bertempat tinggal di salah satu kelurahan di Kabupaten Kuningan. Saya merupakan anak terakhir atau bisa dikatakan anak bungsu yang memiliki tiga saudara kakak kandung. Tiga saudara saya semuanya sudah berkeluarga. Sekarang saya merupakan harapan terakhir didalam keluarga untuk mengangkat derajat dan martabat keluarga.
Menjadi anak bungsu itu tidaklah semudah apa yang orang katakan bahwa anak bungsu itu manja dan apa yang diinginkan selalu dituruti oleh orang tua. Tetapi yang saya rasakan tidak seperti itu, saya dituntut untuk mandiri dan memiliki keyakinan untuk sukses dengan kerja keras sendiri, tidak luput dari do’a dan usaha kedua orang tua yang menyertai.
Ini merupakan motivasi saya untuk terus semangat belajar dibangku perkuliahan. Saya kuliah di STKIP Muhammadiyah Kuningan yang beralokasi di kecamatan Cigugur Kuningan. Tidak hanya itu saja saya juga suka melakukan hal-hal baru dengan melakukan pekerjaan sampingan seperti berjualan di depan rumah, terkadang mengajar les privat dan sekarang bekerja di salah satu perusahaan sebagai customer service untuk menambah pemasukkan dalam memenuhi kebutuhan hidup saya meski tidak seberapa tetapi tetap saya syukuri dan ikhlas menjalankannya.
Berada dalam lingkungan masyarakat yang rata-rata penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh bangunan, petani, pedagang, dan pegawai, baik pegawai negri atau pegawai swasta. Dari berbagai macam latar belakang mata pencaharian tersebut tidak luput dari perkembangan pendidikan di kampungku.
Dahulu perkembangan pendidikan di kampung ku sangat kurang diperhatikan terbukti dengan kebanyakkan orang tua di kampung ku yang notabenya hanya lulusan SD, SMP, bahkan sedikit yang lulus SMK dan perguruan tinggi. Tetapi sekarang generasi muda banyak yang sudah menyelesaikan bangku perkuliahan. Seiringan dengan perkembangan zaman kultur budaya dan agama harus tetap dilestariakan agar tidak memudar oleh generasi muda saat ini.
Tidak hanya itu saja, penduduk setempat juga memiliki jiwa berwirausaha salah satunya ada wirausaha rumahan yaitu memproduksi kue cuhcur sebagai makanan khas dikampungku yang bahan pokoknya terbuat dari tepung beras dan gula merah.
Untuk menjadi anggota masyarakat di kampungku aku harus teridentitas data-data didalam kepengurusan kantor kelurahan, tidak hanya itu saja saya pribadi juga harus memiliki etika, moral, dan tingkah laku yang baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat baik norma tertulis atau tidak tertulis. Saya juga berprinsip bahwa diri saya harus bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar serta memiliki jiwa cinta terhadap tanah kelahiran.
Sebagai bentuk kecintaan saya terhadap tanah kelahiran. Saya berprinsip harus mampu menghidupkan perkembangan generasi khususnya dibidang pendidikan karena cita-cita saya sebagai seorang guru yang mengemban tugas mencerdaskan generasi bangsa, itu tidaklah mudah. Maka saya harus mampu bersosialisai dengan masyarakat karena manusia tidak bisa hidup seorang diri pasti memerlukan bantuan orang lain. Untuk itu bisa jadi dengan saya bersosialisasi dapat memudahkan saya dalam meraih cita-cita.
Hidup bersosialisasi tidak harus dimulai secara menyeluruh mengenal tentang semua kehidupan di dalam masyarakat, tetapi dilakukan dengan hal-hal yang sederhana di lingkungan terdekat dahulu. Maka dalam kehidupan keseharian saya selalu bersikap ramah, tamah, terhadap tetangga dan saling membantu. Tidak hanya itu saja saya aktif di organisasi kepemudaan Karang Taruna yang memiliki program kerja untuk membantu program kelurahan dan tentunya bermanfaat juga bagi seluruh anggota masyarakat.
Seperti membantu program kelurahan dalam pembangunan, adanya santunan anak yatim dan duafa, bergotong royong dalam membersihkan lingkungan, sering memperingati hari-hari besar dan program kerja lainnya. Ini mampu bermanfaat bagi diri saya dalam mengembangkan skill, berani dalam berargumentasi serta bertukar pikiran dengan teman-teman satu organisasi.***
Dewi Safitri dan Nunu Nurfirdaus
PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan