Connect with us

Hi, what are you looking for?

Health

Kampanyekan GASANI, Begini Cara Cegah Kanker Payudara dan Serviks

KUNINGAN (MASS) – Kanker kian menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Menurut laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), terdapat 396.914 penyakit kanker yang menyerang penduduk tanah air pada tahun 2020.

Menurut jenisnya, kanker payudara paling banyak dialami di Indonesia yaitu sebanyak 65.858 kasus. Urutan Kedua ada di Kanker serviks atau kanker leher rahim dengan jumlah kasus 36.633.

Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pencegahan dan sosialisasi intens kepada masyarakat, khususnya daerah bagian pelosok. Hal itu dikatakan oleh dr Nurul Safitri, dokter fungsional di UPTD Puskesmas Cilimus Kuningan.

Ia menjelaskan, sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan, jika pasien rutin melakukan deteksi dini, dan menghindari faktor risiko penyebab kanker. Kendati demikian, wawasan masyarakat untuk melakukan hal tersebut masih awam.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Oleh karena itu, saya bersama tim, meluncurkan inovasi untuk dapat mensosialisasikan deteksi kanker payudara dan serviks sejak dini dengan GASANI (Gerakan SADARI dan IVA test Sejak Dini) di Kabupaten Kuningan,” jelasnya, Rabu (22/3/2023) setelah kegiatan di Hutan Kota Caracas.

Tidak hanya mensosialisasikan perihal kanker payudara saja, Ia juga mensosialisasikan tentang pentingnya melakukan IVA (Inspeksi Virtual Asam Asetat) Tes untuk mencegah terjadinya kanker serviks.

“Giat ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya wanita di atas 16 tahun, tepatnya usia produktif dalam mendeteksi kanker sejak dini,” ungkapnya.

Rencananya, ia bersama tim bermaksud untuk terus melakukan gerakan itu ke seluruh desa, khususnya di wilayah Kecamatan Cilimus dan sekitarnya. Ia berharap, semua elemen turut bekerjasama bergotong royong dalam menyebarluaskan penyuluhan mengenai pencegahan kanker.

“Kanker serviks di Indonesia juga menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan. Sebab, kebanyakan pasien yang datang itu sudah pada stadium lanjut. Oleh karena itu, saya berharap bisa bekerjasama dan dukungannya dengan semua pihak untuk mensukseskan GASANI,” harapnya. (eki/rl)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Headline

KUNINGAN (MASS) – Karang Taruna Cakra Abiyasa Pradipta Desa Cihirup Kecamatan Ciawigebang menggalang open donasi untuk membantu dua warga yang menderita penyakit serius, yaitu...

Health

KUNINGAN (MASS) – Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-78, Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Sindangagung, memilih memperingatinya dengan kegiatan pemeriksaan IVA (Inveksi Visual dengan Asam...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kejadian tidak menyenangkan harus dialami A, perempuan 26 tahun asal Lampung yang tengah dalam perjalanan ke Kabupaten Kuningan. Pasalnya, saat perjalanan...

Health

SELAJAMBE (MASS) – Yayasan Cancer Support Kuningan menggelar sosialisasi pencegahan kanker pada masyarakat Desa Jamberama Kecamatan Selajambe Kuningan. Sosialisasi tentang penyakit yang disebut-sebut paling...

Health

KUNINGAN (MASS) – Kisah ini dialami Sari Maryati (40), sosok wanita tegar asal Desa Jamberama Kecamatan Selajambe. Dulu sewaktu masih berumur 27 tahun, dokter...

Education

KUNINGAN (MASS) – STIKes Muhammadiyah Kuningan menggelar kegiatan kuliah umum Kemoterapi dan Kanker, Jum’at (30/11/2018). Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa dilaksanakan di Aula...

Advertisement
Exit mobile version