Connect with us

Hi, what are you looking for?

Anything

Kalau Memang 5 Januari Dianggap Harjad Kabupaten Kuningan, Ada Buktinya?

KUNINGAN (MASS)- Besok Minggu adalah tanggal  5 Januari, ada sebagain pihak yang berangapan bahwa tanggal itu merupakan tanggal Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke 201. Hal ini berdasarkan penetapan Kuningan sebagai kabupaten oleh Belanda pada 5 Januari 1819.

Menyikapi hal itu beberapa penggiat sejarah Kuningan akhir angkat bicara. Salah satunya adalah Ajun Mahrudin. Pria yang dikenal sebagai wartawan galura itu tertarik dengan apa yang saat ini ramai dibicarakan.

“Harus dibedakan dulu antara Hari Jadi Kuningan dengan Hari Jadi Kabupaten Kuningan. Ini penting agar tidak pabeulit,’ ujar pria berkecamata mengawali percakpanya, Sabtu (4/1/2019) malam.

Ia menyoroti yang saat diangkat oleh Kang Dani  (Masyarakat Peduli 5 Januari) adalah 5 Januari Hari Jadi Kabupaten Kuningan. Hal itu karena melihat Perda.  Padahal hal itu belum tentu benar karena tidak menunjukan fakta sejarah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Waktu saya tanya,  ia hanya menunjukan  SK yang hanya sebagian kecil dari rangkaian sejarah. Ya intinya kalau memang 5 Januari dianggap Hari Jadi Kabupaten Kuningan harus jelas, kapan terbentuknya? Siapa yang membentuknya? Terus dasar fakta, sejarah atau bukti sejarah harus ada seperti surat pembentukan kabupaten,” tandas Ajun lagi.

Ia meminta jangan mengaburkan peristiwa Hari Jadi Kuningan yang diperingati setiap tahun. Soalnya itu konteksnya Hari Jadi Kuningan bukan konteks Hari Jadi Kabupaten kuningan.

“Seperti saya lihat ada tulisan didesain kaos yang isi tulisannya 1 September bukan Hari Jadi Kabupaten Kuningan. Karena akan menimbulkan banyak penafsiran, ya itu jelas bukan,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan,  baik Hari Jadi Kuningan maupun Hari Jadi Kabupaten Kuningan butuh pengkajian atau fakta sejarah. Sejarah bukan dongeng dari mulut ke mulut seperti legenda, karena sejarah butuh fakta akurat didukung bukti-bukti sejarah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Ya harus terus ditelusuri oleh ahli sejarah. Buku Kuningan hasil Prof dr Edi ekajati  bisa jadi pedoman. Apakah mereka yang selama ini “membahas  5 Januari , punya buku tersebut?  kalau belum coba baca di Perpusda Kuningan jilidnya warna kuning,” saran Ajun yang kini aktif di LPPL Kuningan.

Ia menyebut, dulu  di toko buku Gramedia ada buku Sejarah Kuningan. Kalau memang mau membuktikan sejarah Kuningan sebenarnya ada di  buku Nagara Kertabumi. “Lamun buku eta kapaluruh acung jempol’,” ujarnya menutup perbincangan.

Terpisah, Alumini Sejarah Unpad, Anwar Bahrudin mengatakan, 5 Januari merupakan titi mangsa pemerintahan berdasarkan pembagian pemerintah kolonial Belanda. Sementara itu, masyarakat ingin pemerintahan yang dibuat sendiri oleh pemerintah atau masyarakat pribumi, sehingga rasa bangga yang ditimbulkan berbeda.

Diterangkan, titi mangsa 1 September, adalah pemerintahan yang dibuat oleh pribumi, zaman perkembangan sejarah Islam di nusantara, khusunya Kuningan sebagai bagian dari kekuasaan Sunan Gunungjati yang jadi panutan masyarakat pada saat itu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Saya kira sudah final Harjad Kuningan tu pada tanggal 1 September. Boleh saja punya pendapat yang berbeda tapi fakta dan rekomendasi dari para sejarawan, terutama sejarawan dari Unpad sudah menetapkan Harjad Kuninga pada tanggal 1 September,” jelasnya.

baca juga : https://kuninganmass.com/social-culture/ini-alasan-penetapan-1-september-sebagai-hari-jadi-kuningan/

Hal itu berdasarkan pengangkatan Sultan Arya Kamuning menjadi Bupati pertama di Kabupaten  Kuningan. Baginya  masyarakat lebih bangga tanggal 1 September sebagai Harjad Kuningan, dari pada  5 Januari  dijadikan Hari Jadi Kabupaten karena bentukan penjajah.(agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version