KUNINGAN (MASS) – Dari 4 bakal calon bupati/wabup dari PDIP, dipastikan antara 2 sampai 3 orang tersingkir. Jika keputusan DPP partai tersebut mengambil opsi satu paket, maka hanya 2 orang yang tersingkir. Lain halnya kalau memutuskan koalisi, berarti sebanyak 3 kader.
Menyikapi adanya potensi loncat pagar bagi mereka yang tidak direkomendasi, Sekjen DPP Ir Hasto Kristiyanto memberikan jawaban enteng.
“Ini kan sebuah proses, karena partai hanya bisa mencalonkan satu pasang. Ini hukum demokrasi yang harus dipahami,” kata Hasto saat jumpa pers di Grage Sangkan Hotel SPA, Sabtu (16/9).
Ruang pengabdian di partai itu, lanjutnya, bukan hanya bupati dan wakil bupati saja. Jadi struktur partai, jadi anggota dewan serta jadi pelopor gerakan ekonomi kerakyatan pun, merupakan ruang pengabdian. Termasuk menjadi tokoh kebudayaan, itu semua yang digarap oleh partai.
“Bagi yang tidak direkomendasi, partai tetap membuka kerjasama untuk penugasan-penugasan yang lain,” ujarnya.
Ketika nanti ada satu atau dua kader yang tidak direkomendasi memilih loncat pagar, menurut Hasto, itu hak pribadinya. Yang jelas, imbuhnya, berpartai itu prinsip kesukarelaan.
“Untuk jadi anggota PDIP harus mengajukan permohonan secara tertulis, sehingga kalau mau berpindah partai, itu merupakan hak pribadi, tidak jadi masalah,” tandasnya. (deden)