KUNINGAN (MASS) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) baru saja melaunching Sekolah Adhi Rajasa, Sekolah Lansia (SKL) pertama di Kabupaten Kuningan, Rabu (15/5/2024) kemarin. Sekolah ini, lokusnya di Desa Kertayasa Kecamatan Sidangagung sebagai sekolah perdana di kota kuda.
Sebagaimana namanya, sasaran sekolah ini merupakan pra lansia dan usia lanjut. Pra lansia mulai dari (45-59 tahun) dan lansia (60 tahun keatas). Ada 12 kali pertemuan pembelajaran dalam setahun, dan bakal digelar wisuda.
“Desa Kertayasa ditunjuk sebagai lokus sekolah lansia di Kabupaten kuningan, program Indonesia Ramah Lansia (IRL) ini langsung dilakukan oleh sekretaris BKKBN Propinsi Jawa Barat, dalam acara rapat kerja daerah program bangga kencana di Kuningan,” kata Kepala Desa Kertayasa, Arief Amarudin.
Dalam paparannya Arief mengatakan, sekolah lansia mempunyai visi untuk mewujudkan lansia yang Smart (Sehat,Mandiri,Aktif dan Produktif). Selain itu, lansia juga diharap bisa bermartabat dalam tujuh dimensi lansia tangguh secara utuh yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.
“Tujuh dimensi lansia, yakni spiritual, fisik, intelektual, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional, dan lingkungan,” katanya.
Senada, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Drs H Uca Somantri, dalam sambutannya menyampaikan, upaya agar lansia tetap mempertahankan kemandirian, sehat, aktif dan produktif sangat esensial.
Karena kesehatan yang buruk pada lansia, lanjut Uca, tidak hanya berdampak bagi individu tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas.
“Sekolah lansia menjadi salah satu wadah dalam membentuk lansia tangguh dan mandiri karena sekolah lansia tidak hanya sekedar mempelajari aspek fisik, namun di dalamnya memiliki keterkaitan antar elemen baik fisik, sosial, psikologis, ekonomi dan spiritual,” tutur Uca.
Tujuan sekolah lansia antara lain meningkatkan kualitas kegiatan kelompok BKL (Bina Keluarga Lansia) dalam mewujudkan lansia tangguh, meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep smart dalam lingkup 7 dimensi lansia tangguh dan meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit.
“Sasaran peserta sekolah lansia di kelompok BKL yaitu pada usia pralansia (45-59 tahun) dan lansia (60 tahun keatas). Pembelajaran selama 12 kali pertemuan selama satu tahun dan diakhiri dengan wisuda,” kata Kadis Uca. (eki)