KUNINGAN (MASS)- Pasca dicabut moratorium toko modern oleh Bupati Acep Purnama, jumlah toko modern di Kabupaten Kuningan semakin menjamur.
Kondisi ini membuat nasib para pedagang kecil semakin tersisihkan. Pasalnya, budaya masyarakat cendrung ingin ke toko modern.
Informasi yang kuninganmass.com peroleh dari Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin), total hingga kini ada 162 toko modern di Kuningan.
“Untuk yang baru tahun 2020 ada 14 toko. Yang dekat Kodim itu adalah peralihan dari Indodale ke Alfamart. Sekali lagi jumlah keselurahanna ada 162,” ujar Kepala Dinas Kopdagrin Ir Bubun Budhiyasa yang didampingi Kabid Perdagangan Erwin Erawan SE.
Terkait yang jumlah 14 yang berdiri pada tahun 2020, itu sudah termasuk toko-toko tradisional yang Manajemennya di modernkan supaya bisa bersaing dengan Indomart dan Alfamart.
Erwin menerangkan, kalau toko modern, Alfamart,Indomart, Alfamidi, Yomart, Yogya, Griya, Surya, Terbit, seperti yang itu jumlahnya kurang lebih 127-an. Sisanya toko yang tradisional di bikin modern.
“Sekali lagi jadi jumlah yang aslinnya adalah 127 toko modern. Sisanya toko tradisional yang di modernkan,” jelasnya.
Dari informasi yang kuninganmass.com, dari ratusan toko modern ada beberapa milik pejabat Kuningan.
Sementara wilayah kecamatan yang terbilang padat toko modern adalah Kuningan, Ciawigebang, Luragung, dan Cilimus. Sedangkan yang belum terjamah adalah Ciniru, Hantara, Karangkancana, Subang, Selajambe dan Cilebak. (agus)