KUNINGAN (MASS) – Masyarakat Dusun Banjarkedaton Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan, tampaknya menyadari betul arti pentingnya ibadah qurban yang merupakan salahsatu aplikasi dari nilai keisalamannya. Hal itu terlihat dengan semakin banyaknya warga yang mau berqurban dan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada perayaan lebaran Idul Adha 1446 H atau tahun 2025 M, sebanyak 13 ekor kambing dan 1 ekor sapi berhasil dihimpun panitia qurban Masjid Hijrotul Hasanah Dusun Banjarkedaton Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan dari warga. Terus bertambahnya jumlah hewan qurban dari tahun ke tahun tersebut seiring dengan terus meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai agama Islam dan kemampuan ekonomi.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Hijrotul Hasanah Dusun Banjarkedaton, Ustadz Solihin mengatakan, jumlah hewan qurban yang berhasil dihimpun dari masyarakat pada perayaan Idul Adha tahun ini sebanyak 13 ekor kambing dan 1 ekor sapi. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding lebaran Idul Adha tahun lalu (2024) yang jumlahnya hanya 8 ekor kambing.
“Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rizki-Nya, masyarakat Dusun Banjarkedaton bisa berqurban dan jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Lebaran tahun ini 2025, kami panitia qurban Masjid Hijrotul Hasanah berhasil menghimpun hewan qurban dari masyarakat sebanyak 13 ekor kambing dan 1 ekor sapi dan insya Alloh tahun depan akan terus bertambah jumlahnya. Mari kita doakan agar masyarakat kita semakin meningkat keimanannya dan kemampuan ekonominya semakin tinggi dan sukses,” jelas Ustadz Solihin didampingi Sekretaris DKM, Ustadz Oman Komarudin, S.Pd.I di sela penyembelihan hewan qurban, Jumat (06/06/2025).
Dikatakan Ustadz Solihin, upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai agama Islam, terus dilakukan pengurus DKM Masjid Hijrotul Hasanah dan pemerintahan Dusun Banjarkedaton. Hal itu dilakukan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang sifatnya rutin harian, mingguan dan pengajian bulanan yang secara langsung menghadirkan tokoh ulama dari beberapa pesantren dan daerah lain di luar Desa Jabranti.
“Sebagai mahluk Alloh SWT yang percaya akan adanya kehidupan akhirat nanti, kita harus berusaha terus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemahaman agama Islam dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentunya sangat penting kita upayakan agar masyarakat dapat menjalankan kehidupan ini dengan seimbang antara urusan duniawi dan urusan akhirat yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah,” tandas Ustad Solihin.
Sementara itu Kepala Dusun Banjarkedaton, Topik mengatakan, Dusun Banjarkedaton merupakan pemukiman penduduk yang baru terbentuk pada tahun 2001 dengan jumlah jiwa 728 yang terdiri dari 206 KK. Pemukiman ini merupakan hasil perpindahan sebagian warga Dusun Banjaran Desa Jabranti yang pada tahun 2000 terkena bencana alam tanah longsor.
“Meskipun usia pemukiman warga Dusun Banjarkedaton masih terbilang muda jika dibandingkan Dusun dan desa lain, Alhamdulillah kehidupan masyarakatnya terus mengalami peningkatan, baik dari segi ekonomi maupun pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama Islam. Hal itu terlihat dari pembangunan rumah-rumahnya yang terus berkembang dan semakin ramainya kegiatan keagamaan seperti halnya jumlah hewan qurban yang terus bertambah tiap tahun,” ujar Topik.
Dijelaskan Topik, pihaknya berharap agar dinamika perkembangan dan pertumbuhan ekonomi serta keberislaman masyarakat Dusun Banjarkedaton mendapat dukungan dari pemerintah dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat. Dukungan tersebut sangat dibutuhkan untuk terus meningkatkan sumber daya manusia warga Dusun Banjarkedaton, baik melalui pendidikan formal dan non formal serta pembangunan nyata dibidang fisik lingkungan berupa jalan lingkungan, dukungan modal usaha kecil masyarakat dan program lainnya. (rl)
