KUNINGAN (MASS) – Untuk mendukung terciptanya situasi keamanan daerah terutama menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kuningan menggelar Rapat Koordinasi Terpadu Penanganan Konflik Sosial.
Acara digelar di Hotel Ayong, pada Rabu (20/12/2017). Pilkada serentak itu meliputi pemilihan bupati dan Gubernur Jabar.
“Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pilkada itu penting. Hal ini agar penyelenggaraan pilkada serentak dapat tercapai optimal,” kata Bupati Kuningan H Acep Purnama dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Dede Sembada.
Menurut Bupati Acep, dalam momentum tahun politik ini setidaknya ada dua agenda demokrasi besar pada dua tahun kedepan yaitu pilkada serentak di seluruh Indonesia. Dengan total 171 pilkada.
Adapun rinciaanya pemilihan gubernur di 17 provinsi, 115 pemilu bupati dan wakil bupati dan 39 pemilu walikota dan wakilkota. Kemudian, pemilu presiden tahun 2019 mendatang.
Dikatakan, kegiatan pesta demokrasi ini apabila tidak cerdas dan bijak dalam mengelola dua momentum ini, bukan saja tahun politik ini akan rawan berbuah konflik yang menggaduhkan dan rentan merusak keharmonisan bangsa.
Ia menegaskan, sukses atau tidaknya pelaksanaan pilkada sangat bergantung dari elemen-elemen yang secara langsung terkait dengan proses penyelenggaraan pilkada. Pemerintah daerah, KPUD, partai politik, TNI/Polri, Panwaslu, ormas serta sinergitas berbagai stakehouder.
“Pilkada yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Rabu 27 Juni 2018, perlu mendapat perhatian, pemahaman dan kewaspadaan yang seksama dari kita semua, karena pelaksanaan pilkada tingkat kerentanannya lebih besar apabila dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu pilpres,” paparnya.
Acara ini dihadari dari pihak kepolisan, kodim, KPU Kuningan dan Kejari Kuningan. Acara yan digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kuningan diikiuti oleh ratusan orang. (agus)