KUNINGAN (MASS) – Setelah beberapa waktu lalu perangkat desa berangkat Bimtek ke Semarang, kali ini mereka harus melakukan hal yang sama.
Bedanya sekarang di Bandung. Untuk Bimtek kali ini tema yang diangkat adalah Peningkatan Kompetensi Aparatur Pemeritahan Desa di Bidang Penyusunan Produk Hukum Desa.
Dikabarkan, biaya bimtek yang diikuti desa-desa se-Kabupaten Kuningan itu, mencapai Rp3.750.000 yang dibebankan ke desa masing-masing.
Setiap desa diwajibkan mengirimkan tiga orang yang terdiri dari kades, Kepala BPD dan Sekdes.
Meski ada desa yang mengirim dua orang karena anggaran dimiliki terbatas.
Pada saat Bimtek di Semarang dengan dana yang bebankan nyaris sama, kebanyakan desa-desa mengutus Kaur Umum. Bimtek rata-rata dua hari.
Terpisah, Kabid Pemdes DPMD Kuningan H Ahmad Faruq yang mewakali Kadis DPMD Dudi Pahrudin MSi ketika dikonfirmasi mengaku tidak tahu persisnya berapa jumlah desa yang nerangkat ke Bandung.
“Duka tah teu faham desa-desa mana bae nu ka Bandung,” jawabnya saat ditanya, apakah desa yang menggelar Pilkades ikut berangkat atau tidak, Senin (25/10/2021) sore.
Faruq menyebut, agenda Bimtek ini merupakan aspirasi dari bawah. Karenanya, dirinya mempersilahkan untuk bertanya ke Apdesi.
Sementara itu, Ketua Apdesi Linawarman sendiri kala ditanya perihal Bimtek, juga hanya menerangkan sekilas bahwa pihaknya hanya jadi moderator.
“Pelaksana mah pihak ketiga,” ujar Linawarman.
Bimtek sendiri, diikuti hampir semua desa bahkan yang mengikuti Pilkades juga ikut karena Pilkades digelar 27 November 2021.
Sementara itu, yang menjadi pemateri dalam bimtek adalah Depdagri (Direktort Jendral Bina Pemerintah Desa), Kemendes PDTT (direktur Advokasi, Kerjasama Desa dan Pedesaan).
Selanjutnya Dinas Pemberdayaan Masyrakat Desa Kabupaten Kuningan, Polres Kuningan, Bagian Hukum Setda Kuningan dan Kejaksaan Negeri Kuningan. (eki)