KUNINGAN (MASS) – Kurang lebih satu tahun lamanya, pasca insiden bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kuningan mengakibatkan ruksaknya infrastruktur di sejumlah wilayah. Salah satunya infrastruktur jalan di Dusun Nendeut Desa Cigedang Kecamatan Luragung.
Jalan di wilayah Kuningan bagian timur itu merupakan rute terdekat masyarakat Ciwaru dan sekitarnya untuk ke menuju Kecamatan Luragung. Namun, saat ini, kurang lebih sepanjang 20 meter jalanan itu dipenuhi bebatuan runcing, yang membuat masyarakat terlebih pelajar dan mahasiswa harus gigih dan sabar untuk sampai ke tempat tujuan mereka.
Kepada awak media, salah satu anggota HImaruka (Himpunan Mahasiswa Ciwaru Karangkancana) Nova Rizky Sugema mengatakan, karena kondisi jalan seperti itu maka pengedaran harus bersabar karena dalam menjalan kendaraan harus ekstra hati-hati. Pasalnya, apabila laju kendaraan akan berbahaya dimana kendaraan cepat rusak dan juga akan berbahaya kepada keselamatan pengendara.
Akibat jalan rusak tersebut pengedara harus menempuh waktu 30 menit. Hal itu karena mereka antre dan menurunkan laju kendaraan. Meski tersiksa tapi warga tidak bisa berbuat apa-apa karena jalan merupakan tanggungjawab pemerintah.
“Kemanakah pemerintah ketika kodnisi seperti ini. Warga sendiri baik warga Cigedang dan Neundeut bergantian dari hari ke hari, dari pagi ke malam berjaga untuk mengatur arus lalu lintas disana. Bahkan setiap pagi siswa dan guru rela macet-macetan untuk bisa melewati jalan tersebut,” ujarnya Nova, Selasa (25/9/2018).
Selain itu, pihaknya merasa kecewa terhadap pemerintah. Sebab, sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung juga tersentuh oleh perbaikan. Ia berharap, pemerintah setempat bisa membuka mata untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.
“Sungguh ironis sekali rasanya. Saya perhatikan dari dulu, wilayah Kuningan timur jarang diperhatikan Jadi sebenarnya, pemerintah itu pada kemana? Habiskah APBD-nya? warga hnaya butuh jalan mulus agar aktivitas lancar” tandasnya.(argi)