Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Jangan Sampai Ada Survey Abal-abal, KPU Harus Tegas!

KUNINGAN (MASS) – Menjelang pemilihan umum kepala daerah (pilkada) khususnya di Kabupaten Kuningan, masyarakat disuguhi publikasi banyak jajak pendapat atau survei mengenai tingkat popularitas dan elektabilitas pasangan calon kepala daerah. Masyarakat sebaiknya waspada dan bijak mencermati publikasi survei-survei tersebut.

Sebab, tidak sedikit lembaga survei yang dijadikan legitimasi dukungan bagi kandidat tertentu. Mereka melakukan survei berdasarkan pesanan, sehingga hasil akhirnya pun cenderung memenuhi kehendak sang pemesan, bukan memotret realita riil di masyarakat.

Tak berlebihan bila terlontar pendapat bahwa saat ini sedang berlangsung perang survei abal-abal. Hal itu merujuk pada sejumlah publikasi hasil survei yang diindikasi merupakan pesanan, sehingga hasil akhirnya tak mencerminkan sebuah proses akademik.

Di rezim pemilu langsung saat ini, baik pemilu legislatif, pemilu kepala daerah, hingga pemilu presiden, survei politik telah menjelma menjadi satu bidang profesi baru yang menjanjikan keuntungan materi. Sebab, para kandidat ingin tahu di mana posisi mereka dalam peta persaingan. Hal tersebut bisa diketahui melalui survei, yang jati dirinya merupakan kerja ilmiah dalam memotret data dan fakta.

Namun, dalam perkembangannya, metodologi survei ternyata bisa dimanipulasi sedemikian rupa agar hasil akhirnya bisa sesuai dengan keinginan sang pemesan. Survei telah dibajak oleh oknum intelektual yang bekerja di lembaga-lembaga survei, demi keuntungan materi. Mereka rela menggadaikan independensi akademis, demi memenuhi syahwat politik kalangan parpol dan politisi tertentu. Inilah salah satu dampak negatif dari rezim pemilu langsung. Parpol dan politisi rela menghalalkan segala cara, termasuk menodai kerja ilmiah survei, demi kemenangan politik.

Ironisnya, oknum intelektual yang bekerja di lembaga survei, rela dijadikan kendaraan politik dan alat legitimasi parpol atau politisi tertentu. Hasil survei yang manipulatif tersebut dijadikan alat propaganda dan kampanye, demi tujuan pemenangan pemilu.

Publik atau pemilik suara digiring pada sebuah rekayasa ilmiah. Hasil survei diklaim sebagai sebuah kerja ilmiah berdasarkan fakta riil di lapangan. Padahal, sejak awal hasilnya telah dirumuskan, dan metodologinya dirancang sedemikian rupa, agar mengarah pada hasil yang sebelumnya telah ditentukan.

Lembaga survei semacam itu tidak merekam fakta riil di lapangan, tetapi merekayasa fakta secara sistematis agar hasilnya sesuai pesanan. Di sini telah terjadi proses pembohongan, penyesatan, dan pembodohan publik oleh pengkhianat intelektual, yang rela menjadi alat politik.

Kenyataan seperti ini tentu menjadi bencana akademik. Betapa tidak. Lembaga survei lain yang konsisten menjaga independensi, turut dicurigai dipesan pihak tertentu. Padahal, hasil survei mereka benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dan jauh dari rekayasa. Namun, oleh parpol atau politisi yang merasa dirugikan, menuduh hasil survei itu sebagai pesanan. Masyarakat pun dengan mudah percaya tuduhan itu, karena melihat maraknya survei manipulatif di masa kampanye pilkada saat ini.

Akhirnya masyarakat yang dirugikan, sebab kehilangan hak dan kesempatan untuk melihat peta persaingan menjelang pemilu, berdasarkan fakta riil di lapangan. Kini sulit membedakan, mana survei yang benar-benar ilmiah dan independen, serta mana yang rekayasa dan manipulatif.

Untuk itulah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menaruh perhatian serius pada fenomena survei manipulatif. Harus ada aturan tegas mengenai lembaga survei, terutama menyangkut kode etik dalam mempublikasikan hasil surveinya. Selain mengintevarisasi lembaga survei yang ada, perlu ada aturan bahwa hanya survei yang dilakukan secara independen oleh lembaga survei, yang boleh dipublikasikan.

Lembaga survei tetap diizinkan melakukan penelitian berdasarkan pesanan parpol atau kandidat tertentu, namun hasilnya tidak boleh dipublikasikan, hanya untuk kepentingan internal pemesan. Sebab, jika dipublikasikan, berpotensi menyesatkan publik.

Seiring dengan itu, para pengelola lembaga survei, yang notabene adalah kalangan intelektual, harus menjunjung tinggi kode etik dan konsisten dengan metodologi ilmiah dalam melakukan penelitian. Hasil survei harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hentikan upaya-upaya pembodohan dan penyesatan publik dalam survei politik.

Penulis : Latif Pratama, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Politics

KUNINGAN (MASS) – Meski saat ini sudah memasuki hari pertama masa kampanye, ternyata ketentuan turunan yang mengaturnya belum juga rampung diselesaikan KPU Kuningan, baru...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Tertinggal di hasil survey Risetindo, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan nomor urut 1, Dian Rachmat – Tuti Andriani, justru...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Calon Bupati Kuningan nomor urut 1, Dian Rachmat Y, menanggapi santai atas hasil survey yang belakangan beredar, dan hasilnya menempatkan Dian...

Politics

KUNINGAN (MASS) – KPU Kabupaten Kuningan resmi membuka pendaftaran calon anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) untuk Pilkada 2024. Anggota KPPS, akan bertugas di...

Politics

KUNINGAN (MASS) – KPU Kabupaten Kuningan mengumumkan bahwa hasil penelitian persyaratan/perbaikan administrasi pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kuningan, sudah tuntas. Pengumuman itu disampaikan KPU Kuningan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Untuk membangun jiwa Profil Pelajar Pancasila siswa SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan, pada Kamis (12/9/ 2024) kemarin dilaksanakan Projek Penguatan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketiga (3) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan di Pilkada 2024 ini, sampai saat ini, Kamis (5/9/2024) ternyata belum memenuhi...

Politics

KUNINGAN (MASS) – KPU Kabupaten Kuningan resmi menutup pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan untuk Pilkada serentak tahun 2024, pada Kamis (29/8/2024) pukul...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Hari kedua pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, KPU kuningan menerima 2 pasangan calon. Dua pasang calon Bupati dan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan memastikan tidak akan ada perubahan jadwal tahapan pencalonan Kepala Daerah dan akan tetap mengikuti seluruh...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Mahkamah Konstritusi (MK) mengabulkan gugatan yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora terhadap UU Pilkada. Akibat pengabulan terhadap perkara nomor 60/PUU-XXII/2024itu,...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan pendidikan pemilih (Sosdiklih) menjelang Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, KPU...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan menetapkan 1.926 TPS untuk penyelenggaraan Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur dan Bupati – Wakil Bupati...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan resmi memperkenalkan Maskot Pemilihan Bupati Kuningan Pika dan Piku pada acara peluncuran tahapan dan jadwal...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan dibahas di Kejaksaan Negri (Kejari) Kuningan, Rabu (29/5/2024) pagi ini. Nama yang sempat disebut...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan akan melangsungkan prosesi Peluncuran Pemilihan Kepala Daerah pada Minggu (2/6/2024) mendatang di Pandapa Paramarta sebagai...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 1.128 anggota PPS se-Kabupaten Kuningan resmi dilantik oleh KPU Kabupaten Kuningan Minggu (26/5/2024) kemarin di Sasana Budaya Prima Resort Sangkanurip...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Penetapan PPK oleh KPU Kabupaten Kuningan baru-baru ini menuai polemik. Banyak dugaan yang ditudingkan mulai dari tidak professional, nepotisme sampai isu...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Seleksi penerimaan Anggota PPK yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Kuningan baru-baru ini, cukup banyak berpolemik. Bahkan, diantaranya ada yang menilai KPU...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pasca ditantang untuk mengecek dan membuktikan langsung soal polemic penetapan PPK oleh KPU Kuningan, Ketua IMM Kuningan Rennis Amarulloh menegaskan bahwa...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan Asep Budi Hartono atau yang akrab disapa Abuhar, menjawab polemik penetapan anggota PPK yang...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Dalam demokrasi, integritas Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah salah satu pilar utama yang menjamin keadilan dan kredibilitas proses pemilihan. Namun, Komisi...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pasca penetapan anggota PPK oleh KPU Kabupaten Kuningan, hingga dilakukan pelantikan hari ini, Kamis (16/5/2024), muncul spanduk kekecewaan masyarakat terhadap keputusan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Merespon maraknya spanduk kekecewaan yang bergambarkan tikus berdasi atas hasil kinerja KPU Kuningan, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) merasa perlu...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Penetapan hasil seleksi rekrutmen badan adhoc Pemilu tingkat kecamatan, PPK, yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Kuningan, “digugat” banyak pihak. Termasuk diantaranya...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia menjadi hajat masyarakat dalam menentukan pembangunan daerah di 5 tahun kedepan dan KPU tentunya mempunyai...

Politics

KUNINGAN (MASS) – KPU Kabupaten Kuningan baru saja menetapkan hasil seleksi calon anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) terpilih yang akan bertugas pada Pilkada serentak...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Hari ini, Kamis (2/5/2024) sore, KPU Kabupaten Kuningan menggelar Sidang Pleno Penetapan Hasil Pemilu Legislatif di Hotel Grand Cordella Kuningan. Dalam...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Maraknya polling-polling melalui medsos jelang Pilkada termasuk di Kabupaten Kuningan, menjadi fenomena yang unik. Berbagai tokoh dimunculkan mulai dari ketua partai,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah massa yang terganung dalam Korakap (Koalisi Rakyat Kuningan Anti Penindasan) menyambangi tempat berlangsungnya pleno rekapitulasi KPU, Kamis (29/2/2024) siang. Mereka,...

Advertisement
Exit mobile version