Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Jangan Salahkan Perantau yang Pulang Kampung

KUNINGAN (MASS) – Sebagai epicentrum penyebaran wabah Covid 19 atau Corona, Jakarta juga merupakan pilihan bagi sebagian besar warga Kuningan untuk merantau. Hingga di Ibu kota negara itu, Kuningan dikenal dengan pedagang nasi, bubur, rokok dan indomie.

Beberapa waktu lalu, untuk mencegah wabah Corona agar tidak terjangkit di Kuningan, Bupati mengeluarkan surat himbauan yang salah satunya berbunyi agar warga perantau tidak melakukan mudik ke Kuningan. Tentunya hal tersebut mendapat tanggapan positif dan negative.

Dalam hal ini, Sarjana Urang Kuningan (Sarukun) yang notebene sebagian besar anggotanya juga adalah perantau, turut mengapresiasi dengan sikap Bupati Kuningan yang melakukan pencegahan, bahkan sudah menganggarkan milyaran rupiah untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk tidak terjadi di Kuningan.

Seperti diinformasikan oleh pemerintah melalui kementrian kesehatan, hampir sebagian besar pasien terinfeksi Corona Virus tidak menimbulkan gejala yang berat. Sehingga, banyak penularan yang tidak disengaja. Untuk itu, himbauan pemerintah dengan tidak mudik, melakukan sosial distancing, E-learning dan beberapa menerapkan lockdown regional adalah cara pemerintah untuk memutus rantai penularan covid 19 yang semakin membandel.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun Sarukun juga meminta khususnya kepada pemerintah daerah Kuningan, agar lebih peka dan lebih aktif dalam mengenali warganya yang memilih pulang kampung. Sebagai mayoritas pedagang, ditengah situasi yang mencekam di Jakarta, mohon jangan disalahkan ketika mereka memilih pulang kampung, karena ladang penghasilan mereka tidak ada bahkan di Ibukota, bahan makanan sedikit sulit didapatkan.

Perantau asal Kuningan di Jakarta itu didominasi oleh pedagang. Ketika di Jakarta dibatasi ruang gerak dan dilarang aktifitas ke luar rumah, orang Kuningan yang berdagang tentunya tidak ada pemasukan. Terlebih mereka terkadang hanya singgah di gerobak warung rokok, jika mereka dilarang mudik dan dibiarkan kelaparan dengan tidur seadanya di dalam gerobak rokok?

Saya rasa ini harus ada antisifasi antar stakeholder dan koordinasi yang matang, Untuk itu, harapannya dalam mencegah penularan, kepada warga pemudik diharapkan mengikuti protokol keamanan yang dianjurkan, yaitu melapor ke puskes atau pemerintahan desa dengan mengecek kesehatan serta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Adapun pemerintah, melalui tim tanggap cepatnya juga harus hyper aktif dalam memantau para perantau yang memilih pulang kampung.

Salah satu yang sudah melakukan cepat tanggap adalah Kota tegal, Provinsi Jateng. Mereka memilih opsi lockdown lalu menganggarkan 2 milyar untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya yang dirasa kurang mampu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Mencontoh Tegal, dengan anggaran 12 Milyar yang infonya sudah dianggarkan oleh pemkab Kuningan, sebaiknya anggaran tersebut digunakan se-efektif mungkin. Selama hasilnya efektif, maka demi kesejahteraan masyarakat tidak perlu berbicara masalah efisiensi penggunaan anggarannya.

Dalam penggunaan anggaran tersebut, sebaiknya Pemkab kuningan lebih berkonsentrasi dalam memenuhi kebutuhan prinsipil tenaga medis seperti APD, alat rapid test. Lalu persiapan kebutuhan pangan masyarakat terdampak, jangan sampai terjadi kekurangan pangan di Kuningan.

Adapun rencana penggunaan RS Ibu dan Anak didaerah Ciharendong, yang konon katanya merogoh kocek cukup banyak dalam bentuk sewa/beli gedung tersebut, bisa dirubah dengan menggunakan GOR EWANGGA untuk dirubah menjadi tempat isolasi ataupun mengaktifkan RS yang berada di Palutungan atau menggunakan Wisma yang berada di belakang Stadion jika terjadi lonjakan pasien. Selain tidak banyak bersinggungan dengan warga sekitar, hal itu juga dapat menghemat anggaran daripada menyewa/membeli gedung baru, yang harus dilakukan maintenanance dan biaya lain-lainnya. Anggaran itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan mendesak lainnya.
Terima kasih

Muhammad Fauzan Ash Shidiq
Ketua Sarukun

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Incident

KUNINGAN (MASS) – Apes betul apa yang dialami Uud Salahudin, warga Kampung Dukuh Rudin Desa Lebakwangi Kecamatan Lebakwangi. Pasalnya, niat mudiknya ke Kuningan dari...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri sebagian masyarakat sibuk dengan agenda mudik atau pulang kampung. Mudik menjadi sebuah tradisi khususnya bagi...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Catatan Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, jumlah kendaraan yang keluar masuk Kabupaten Kuningan pada hari ini, Senin (8/4/2024) atau H-2 Lebaran, mengalami...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Meski diprediksi jadi puncak arus mudik lebaran, nyatanya suasana terminal tipe A Kertawangunan – Kuningan, masih cukup lenggang H-3 Lebaran ini,...

Government

CIREBON (MASS) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon mendukung program angkutan Motor Gratis (Motis) yang kembali digelar oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian...

Education

KUNINGAN (MASS) – Mudik dari Jogja, para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kuningan Yogyakarta (IPMK-YK) menggelar acara bakti sosial....

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Musim mudik lebaran 1444H/2023M tiba. Berdasarkan data sementara Kementerian Perhubungan, total jumlah penumpang angkutan umum pada H-7 kemarin sebanyak 586.270 orang,...

Government

KUNINGAN (MASS) – Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengkritisi pernyataan Presiden Jokowi mudik bahwa mudik kebaran tahun ini,...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Serasa baru kemarin bulan Ramadhan datang menyapa kini akan kembali meninggalkan kita kaum Muslimin, dan...

Government

KUNINGAN (MASS)- Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH mendapat kunjungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan PhD Sabtu (17/04/2021) bertempat di Pendopo Kabupaten...

Health

KUNINGAN (MASS) – Karena dirasa tidak berdampak ke masyarakat secara langsung, dana penanganan Covid-19 di Kuningan dipertanyakan. Pemkab Kuningan diminta untuk transparan agar tidak...

Health

MALEBER (MASS) – Perantau Blok Wage Desa Maleber Yang Tergabung Dalam IRWAJA ( Ikatan Rukun Warga Wage Jakarta) Organisasi yang digawangi Ketua Hamdi Zaenal Wakil...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Meski baru sehari dibuka, donasi yang dibuka Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuningan mencapai angka fantastis. Tanpa mengganggu anggaran pembelian rumah sakit...

Government

KUNINGAN (MASS) – Macetnya pembahasan Alat Kelengakapan Dewan (AKD) DPRD Kuningan, disinyalir membuat keterlambatan pembahasan APBD Kuningan tahun anggaran 2020. Menyikapi hal tersebut, Sarjana...

Government

KUNINGAN (MASS) – Macetnya pembahasan Alat Kelengakapan Dewan (AKD) DPRD Kuningan, disinyalir membuat keterlambatan pembahasan APBD Kuningan tahun anggaran 2020. Menyikapi hal tersebut, Sarjana...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dalam diskusi bertajuk “Anak Muda di Parlemen Bisa Apa” yang digagas Sarjana Urang Kuningan (SARUKUN), mencuat isu sentral soal adanya intervensi...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Sarjana Urang Kuningan (SARUKUN) menggelar diskusi bersama anggota dewan terpilih yang usianya dianggap muda. Diskusi yang bertajuk “Anak Muda di Parlemen...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Mengingat Rabu (20/6/2018) sudah masuk hari kerja, diprediksi puncak arus balik terjadi Selasa (19/6/2018). Sejumlah pemudik kini sudah mulai memesan tiket...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Ribuan warga Kuningan  melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Syiarul Islam Kuningan. Saking banyaknya jamaah membludak hingga ke jalanan. Pelaksanaan salat...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Komunitas Warga Kuningan (KWK) se Jabodetabek melakukan mudik bareng bersama Sentosa. Sekitar 240 penumpang telah mereka berangkatkan Selasa pagi (12/6/2018). Dan...

Government

KUNINGAN (Mass) – Dalam rangka pengamanan Operasi Ramadniya 2017, sebanyak 900 petugas gabungan dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD, dan instansi...

Government

KUNINGAN (Mass)-  Meski sudah ada larangan dari Menpan-RB terakit mobil dinas yang dilarang digunakan untuk mudik. Namun, hingga saat ini Pemkab Kuningan belum mengeluarkan...

Advertisement
Exit mobile version