KUNINGAN (MASS) – Keluarga adalah satuan masyarakat terkecil dlm tatanan kehidupan berbangsa.
Terwujudnya keluarga yg hangat dan harmonis akan melahirkan generasi yang memiliki kekuatan mental yang sanggup memikul beban kehidupan.
Serta pada tahap ideal mampu memberi kontribusi yang bermanfaat bagi sesama, dan dalam batas minimalnya tdk menjadi beban masyarakat.
Kondisi keluarga harmonis dapat diwujudkan manakala anggota inti di dalamnya khususnya suami istri bisa saling memahami.
Kemudian saling menerima, saling berbagi tugas dan peran secara proporsional serta komitmen membina rumah tangga agar menjadi lingkungan yang nyaman, penuh cinta dan menentramkan bagi seluruh anggotanya
Namun dalam perjalanannya, setiap keluarga pasti menghadapi berbagai pernik masalah l.
Jika tidak disikapi dengan tepat , berpotensi mendatangkan gangguan terhadap stabilitas dalam keluarga.
Berbagai masalah seperti kenakalan remaja, narkoba, perselingkuhan, penyimpangan perilaku.
Serta perceraian adalah beberapa kejadian yang muncul dari kondisi keluarga yang umumnya tidak dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Untuk itulah Rumah Keluarga Indonesia (RKI) meluncurkan sebuah Program Konsultasi melalui media Google Meet yang bernama Konsultasi dan Fikih Keluarga.
Hal ini untuk membantu khususnya para ibu dan istri dalam menghadapi rutinitas sehari hari yg kadang kerap dihampiri oleh masalah, baik dari internal keluarga maupun eksternal.
Bentuk kegiatan ini berupa obrolan seputar permasalahan keluarga dengan berbagai alternatif solusi dan saran yang diberikan oleh para nara sumber.
Adapun nara sumber yang mendampingi acara ini yaitu Hj. Kokom Komariyah (wakil pimpinan DPRD fraksi PKS/ Pembina Yayasan Al Madani Cilimus Kuningan ) serta Hj. Siti Mahmudah, M. Pd (Mubaligh dan Praktisi Pendidikan)
Kegiatan ini telah mulai dan dilaksanakan pada hari Sabtu 13 April 2021 untuk pertama kalinya dan rencananya akan digelar secara rutin setiap hari Sabtu jam 13.00 melalui Google Meet
Rumah Keluarga Indonesia (RKI) sebagai penyelenggara, berharap program ini bisa memberikan kontribusi bagi upaya mewujudkan keluarga yang kokoh, utuh dan harmonis.
Sehingga bisa menjadi benteng bagi seluruh anggota keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan, juga sekaligus menjadikan keluarga sebagai sentral dalam saling mencurahkan kasih sayang, perhatian dan penghargaan.
Dengan demikian apapun masalah yang dihadapi, terlebih di masa pandemik ini, para istri atau para ibu yang mendapatkan pencerahan lewat program ini.
Dan bisa tampil memainkan perannya untuk menyelamatkan keluarga sehingga diharapkan akan terwujud keluarga yang damai, tenang dan tentram serta dalam naungan ridho Allah SWT.
Beberapa jawaban dari pembicara di antaranya Bu Hj Kokom Komariah sampaikan
- Wanita memiliki posisi yg sangat penting dan mulia,
Hadits: Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik2 perhiasan adalah wanita sholehah
Kutipan sebuah tulisan:
Baiknya wanita, berdirinya sebuah peradaban, dan
Buruknya wanita, hancurnya sebuah peradaban
Dari keduanya bisa disimpulkan bahwa baik-buruknya wanita menetukan baik-buruknya peradaban/kehidupan
Sebagai gambaran untuk bercermin, saat ini marak kasus2 pelecehan, sodomi, perselingkuhan, perceraian, pedofilia, penyimpangan2,,,,
- Keluarga adalah harta yg tak ternilai harganya, yg tdk bisa dibeli dengan uang
*Anggota keluarga inti : suami dan istri - Sifat yg harus dimiliki pasangan adalah syukur dan sabar sehingga bisa menjadi jalan untuk meraih hidup sedunia dan sesyurga
- syukur atas kelebihan/kebaikan pasangan, (menghargai dan tidak menyepelekan sekecil apapun kebaikan pasangan)
- Bersabar atas segala kekurangan/keburukan pasangan (termasuk bersabar dalam mengingatkan dan meluruskan ketika melenceng)
Watawashoubilhaq watawashoubisobr - Yang tahu kita wanita sholehah atau bukan adalah pasangan/suami kita (tdk bisa mengklaim sholehah sendiri)
*Ikhtiar untuk mendapatkan pasangan yg sholeh dimulai dr sejak sblm menikah (sblm menerima calon suami)
Harus memperhatikan kebiasaan calon pasangan, jika ada kebiasaan buruk yg suka dilakukan calon, meski dia rajin sholat, harus dilertimbangkan lagi krn kebiasaan umumnya sulit untuk dirubah dan makan waktu lama ( contoh kebiasaan main game, minum, judi dll)
*Jika sdh terjadi menjadi pasangan hidup, tetaplah berusaha mengingatkan dan meminta pertolongan kepada Allah, sang pemilik manusia termasuk pasangan kita
- Saat ada kasus dalam keluarga seperti perselingkuhan, kurang peduli atau lainnya, hendaknya introspeksi diri apakah ada yg tidak tertunaikan dg baik dalam melayani dan membersamai pasangan, lalu berusaha untuk terus memperbaiki diri
Selain itu jg dikomunikasikan baik2 kpd pasangan, dg catatan dilakukan saat suasana sdg kondusif, tdk sdg cape atau saat sibuk
Komunikasi tidak menghakimi, tetap menghargai pendapat pasangan dan mempercayainya
Selebihnya mohon pertolongan Allah agar masalah bisa selesai dan keutuhan keluarga ttp terjaga - Pasangan kita adalah jalan untuk menggapai syurga. Pahala ibadah orang yang sendirian dengan yg berpasangan lebih besar orang yg berpasangan/menikah
- Ketika menghadapi masalah dalam mendidik anak, yg pertama diperhatikan bahwa kita menerima apapun kondisi anak kita dg tulus
Selanjutnya mengarahkan anak tanpa menghakimi, menghargai anak shg anak percaya diri, menanyakan apa harapan dan keinginan anak, tdk memaksakan kehendak kpd anak, memotivasi untuk melakukan kebaikan, memberikan contoh2 yg baik dan mempercayai anak,
Bantu jg anak di dalam mengatasi masalahnya, di awal mgkin dg pendampingan dan berangsur memberi kesempatan untuk berusaha sendiri
Selebihnya mendoakan, memohon agar Allah memberikan jalan keluar terbaik.