KUNINGAN (MASS) – Selain membeberkan kronologis kasus money politics yang mendera Misbah (56), Ketua Setgab Paslon Dudy-Udin, H Yudi Budiana SH meminta Panwaslu bekerja professional. Dia menegaskan, jangan hanya satu paslon saja yang diawasi sedangkan paslon lainnya dibiarkan.
“Untuk kasus pak Misbah, panwas tidak melakukan klarifikasi kepada saya selaku ketua setgab. Padahal kegiatan di Karangsari Darma itu program timses yang diketuai oleh saya. Kenapa begitu cepatnya kasus tersebut harus dipleno Gakkumdu-kan,” ketus ketua DPD Partai Golkar Kuningan itu, Selasa (24/4/2018).
Menurutnya, Wisata Politik seperti yang didengungkan KPU mesti dikawal. Jangan sampai wisata tersebut dikotori oleh konspirasi dan pendzoliman. Wisata politik harus dinikmati secara bersama-sama dalam menentukan pemimpin Kuningan ke depan.
“Karena pilkada itu dalam rangka mengevaluasi kinerja pemimpin sebelumnya. Sudah menjadi hak konstitusi bagi rakyat untuk menentukan pilihannya terhadap siapa yang terbaik dari yang baik,” tegasnya.
Yudi mengajak paslon lain untuk bersaing secara sehat. Adu gagasan dan adu konsep yang harus dikedepankan. Bukan sebaliknya malah beradu otot. Masalah Misbah, imbuhnya, harus menjadi wahana pembelajaran bagi paslon nomor 2 maupun bagi paslon lainnya.
“Biarlah nanti juga akan ada balasan dari Allah SWT di alam sana bagi mereka yang berbuat dzolim. Yang jelas pak Misbah tak punya niat jahat. Kami pun tak ada niatan money politics. Selama ini kami diam, karena ingat jargon KPU bahwa ini bagian dari Wisata Politik,” ungkap Yudi.
Ia menegaskan, dalam kasus Misbah tidak ada niatan untuk mengorbankan tim yang setia berjuang memenangkan paslon nomor 2. Bahkan tanpa diekspos pun, pihaknya telah berkunjung ke keluarga Misbah dengan kesiapan untuk menanggung semua keperluan keluarganya.
“Kami juga sudah ke Lapas menjenguk pak Misbah. Beliau ikhlas, bahkan merasa banyak hikmah sehingga bisa lebih rajin lagi ibadah sholat tahajud,” ucapnya. (deden)