KUNINGAN (Mass)- Selain kasus penjambretan yang menimpa Hilma Almadi, ternyata pada Jumat (10/3/2017) lalu terjadi kasus serupa. Namun, yang menjadi korban adalah bocah berumur empat tahun bernama Aigar Wafiq Tsafikah.
Aigar adalah anak dari Kades Kadugede Kecamatan Kadugede. Pada saat kejadian Nia Kurniawati (34) ibu korban usai pulang dari Toserba Terbit.
Pada saat tengah menanti angkot di depan toserba sekitar jam 11.30, Nia dipepet ibu paruh baya. Pada saat mepet itu pelaku diduga mengambil kalung anaknya yang tengah digendong.
Kecurigaan Nia pada ibu paruh baya itu karena tidak ada lagi yang mendekatinya. Bukan hanya itu, pelaku mempet padahal jalan masih luas. Pada saat itu dibelakang Nia ada mobil yang di parkir.
“Saya sudah curiga dengan dia sejak turun dari angkot selalu mengawasi saya. Saya masih hapal mukanya. Saya sendiri sadar anak dijambret ketika dia bilang kalungnya hilang. Pada saat kejadian saya lebih curiga pelaku akan mengambil dompet,” ucap Nia kepada kuninganmass.com Minggu (12/3/2017).
Usai tahu anak jadi korban, Nia langsung turun dari angkot dan mengejar pelaku yang usai mepet naik ke arah Toko Roti Golden. Tapi, sayang pelaku sudah menghilang.
Nia pun berinisitif melapor kejadian ke pos polisi yang ada di Taman Kota. Namun, sayang disaat Nia butuh bantuan petugas yang berjaga mengharahkan korban lapor ke Polres.
Disaat panik seperti itu Nia pun memutuskan pulang dan melaporkan kejadian ini kepada suaminya. Ia mengaku, pada saat itu seperti terkena hipnotis sehingga baru sadar ketika sudah naik angkot.
Sementara itu, Kades Kadugede Dadang Suganda SHut menyayangkan sikap anggota polisi yang tidak memberikan pertolongan kepada istrinya. Warga tidak akan mengetahui polisi itu anggota satlantas atau reskrim, yang ada benak mereka ketika ada anggota polisi mereka akan membantu.
“Bagi saya yang kecewa bukan karena hilang kalung anak saya seberat 3 gram, tapi istri tidak ada yang menolong. Dengan kejadian itu istri sampai saat ini masih trauma,” ujar Dadang.
Ia menyebutkan, sejak kejadian itu istri tidak mau berangkat kemana-mana. Terlihat sikapanya masih trauma dengan kejadian penjambretan.
“Ini yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Menghilangkan trauma itu sulit. Saya heran Kuningan menjadi seperti ini tidak aman. Ada Apa?” jelasnya. (agus)