KUNINGAN (MASS) – Warga Desa Karoya Kecamatan Cipicung, tepatnya Dusun 2 Ciloa, memiliki cara tersendiri untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun ini.
Rangkaian acara dan kemeriahan yang digelar, baru saja selesai pada Sabtu (20/8/2022) malam kemarin dengan ditutup oleh pentas seni.
Sebelumnya, kemeriahan dilakukan dari tanggal 14 Agustus dengan menggelar jalan santai dengan menghadirkan beberapa doorprize yang menarik.
Pada hari H, 17 Agustus, kegiatan dilanjut dengan perlombaan anak-anak, remaja, dan orang tua. Perlombaan tersebut mengusung tema permainan tradisional seperti balap karung, dadagongan, bambu gila dan banyak lagi.
Tema tersebut diambil karena mulai hilangnya permainan-permainan tradisional yang mulai tergantikan dengan permainan digital di handphone. Hal itu, disampaikan ketua pelaksana, Teddy.
“Jadi kami menyelenggarakan permainan tersebut untuk melestarikan permainan dulu yang mulai hilang,” ujarnya baru-baru ini.
Pada malam puncak, malam akhir pekan, digelar pentas seni yang bertema “Ciloa Bersatu, Karoya Maju, Indonesia Merdeka”. Dirinya menyebut, semua rangkaian acara yang digelar, merupakan “balas dendam” dari kegeraman karena masih saja ada yang melihat pemuda sebelah mata.
“Ciloa bersatu adalah sesuatu keinginan para pemuda agar yang tua dan yang muda berjalan berdampingan saling mendukung dan membantu. Tidak ada lagi yang namanya “Pemuda teh depa bae” pemuda tidak ingin disebut seperti itu, keinginan pemuda adalah ingin diarahkan, ingin didukung dan diajarkan untuk mengembangkan ide idenya dan kreatifitasnya. Yang tua mendukung yang muda, yang muda membantu yang tua dan alhamdulillah terbukti berkat bersatunya kita bisa menyelenggarakan 3 kegiatan sekaligus” paparnya.
Kasi Kapem Desa Karoya, Nano, perwakilan dari pemerintah desa turut mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Saya selaku perwakilan dari aparatur pemerintahan Desa Karoya sangat mengapresiasi atas terlaksananya beberapa rangkaian acara yang mungkin hanya di Dusun Ciloa saja yang mengadakan acara semeriah ini, seharusnya acara semeriah ini juga dapat ditiru oleh dusun-dusun lainnya,” tuturnya.
Adapun, pementasan sendiri diisi oleh pentas seni dari anak-anak dan para pemuda. Mulai dari tari-tarian tradisional, pembacaan puisi, main art, hipnotis, sampai deama kemerdekaan.
Malam itu, diberikan juga penghargaan untuk para RT di dusun tersebut. Selain oengharagaan, di kesempatan yang sama dibagikan hadian dan doorprize. (eki)