KUNINGAN (MASS) – Pada momen Lebaran 2025 kemarin, ketika jutaan pemudik bersiap kembali ke kampung halaman, Kabupaten Kuningan juga tak luput dari hiruk-pikuk persiapan infrastruktur. Jalan raya menjadi nadi utama penghubung masyarakat, dan di saat seperti inilah ketangguhan pemerintah daerah diuji. Bagaimana tidak? Di tengah musim hujan yang mengguyur tanpa kompromi, perbaikan jalan tetap harus dikerjakan. Tak hanya soal kenyamanan, tapi juga keselamatan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Kuningan mencatat capaian signifikan dalam perbaikan infrastruktur jalan jelang Idul Fitri 2025. Sebanyak 76 ruas jalan berhasil diperbaiki, mencakup total panjang 136 kilometer. Perbaikan itu mencakup berbagai titik krusial yang menjadi jalur utama arus mudik dan arus balik di wilayah Kuningan.
Kepala Bidang Bina Marga PUTR, Tedi Sukmajayadi mengakui, kondisi musim hujan menjadi tantangan berat dalam pelaksanaan perbaikan. Meski demikian, tim di lapangan tetap bekerja dengan semangat penuh.
“Kami tidak bisa menunggu musim berganti. Saat itu juga harus langsung bergerak karena kebutuhan masyarakat sudah di depan mata. Kita bahkan mulai bekerja tepat saat Pak Bupati dilantik, 20 Februari,” ujarnya dalam podcast di Kuningan Mass pada Sabtu (19/4/2025).
Perbaikan dilakukan dengan metode patching atau tambal sulam, lanjut Teddy, serta aspal ulang di beberapa titik tergantung tingkat kerusakan. Tim dari berbagai penjuru wilayah seperti utara, selatan, barat, dan timur dikerahkan secara serentak. Bahkan, ia menyebut jumlah tim kerja ditambah secara signifikan demi mengejar target waktu.
“Target awal kita hanya 60 ruas. Namun berkat kerja tim dan dukungan dari BPKAD serta pimpinan daerah, kita bisa menyelesaikan hingga 76 ruas. Ini merupakan hasil dari semangat kebersamaan,” katanya.
Namun, keterbatasan tetap menjadi realita. Tidak semua ruas bisa diperbaiki secara menyeluruh. Hal itu terkadang menimbulkan kritik dari masyarakat, terutama di media sosial. Tedyy menanggapi hal tersebut secara terbuka.
“Kami siap menerima kritik. Bahkan kadang saya sendiri yang upload video jalan rusak yang dikirim warga. Yang penting fakta, dan kami pun terus evaluasi,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, prioritas perbaikan jalan menggunakan APBD dilakukan secara ketat, mengingat masih adanya masalah gagal bayar dan efisiensi anggaran pusat.
“Meskipun ada keterbatasan, jalan tetap menjadi prioritas. Untuk kenyamanan pemudik dan pengguna jalan lokal,” imbuhnya. (argi)
Tonton selengkapnya di sini :