KUNINGAN (Mass) – Dalam waktu dekat, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui Garda Bangsa akan mengadakan Musabaqah Kitab Kuning (Kitab Gundul) di Ponpes Manbaul Ulum Desa Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan pada Minggu (2/4) mendatang. Musabaqah Kitab Kuningan itu dinilai, sebagai upaya untuk menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan pesantren yang selama ini mewarnai kehidupan muslim di Indonesia.
“Jadi pelaksanaan teknis, kami sudah berikan mandat kepada Garda Bangsa. Insya Allah, acara pembukaan nanti dari beberapa pimpinan Ponpes hadir, yang sekaligus mengutus para santrinya untuk mengikuti lomba musabaqah tersebut,” kata Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih MSi kepada kuninganmass.com di ruang kerjanya, Kamis (30/3).
Selain pimpinan Ponpes, pihaknya juga mengundang jamiyah NU, Ketua Tanfidziyah NU, Rois Syuriah PC NU, Ketua MUI Kuningan, dan undangan lainnya. Kegiatan yang akan berlangsung selama satu hari itu, nantinya akan mengambil tiga peserta lomba terbaik dengan kategori Juara I, Juara II, dan Juara III baik putra maupun putri.
“Setelah didapatkan 3 peserta terbaik, nanti mereka akan kembali berkompetisi di tingkat zona (Kab/Kota Cirebon, Indramayu, dan Majalengka), lalu jika lolos masuk ke tingkat provinsi dan finalnya di tingkat nasional yang digelar di Jakarta. Untuk data sementara yang masuk, peserta yang mendaftar ada sekitar 45 lebih santri,” sebutnya.
Tujuan Musabaqah Kitab Kuning itu sendiri kata Ujang, sebagai bentuk penghargaan terhadap kasanah dan mengembangkan kekayaan keilmuan pesantren sekaligus melestarikan nilai-nilai didalamnya. Terlebih, PKB memiliki tanggungjawab untuk mempertahankan dan menjaga kultur serta budaya NU di Indonesia.
“Belajar Kitab Kuning itu, hanya terjadi di Ponpes-ponpes salafiyah, nah itu bagaimana caranya harus dipertahankan dengan sebaik-baiknya. Semoga, dengan Musabaqah Kitab Kuning ini mendorong para santriwan dan santriwati di Ponpes Salafiyah bisa lebih rajin lagi mengaji Kitab Kuning, dan mudah-mudahan pula ada dampak terhadap masyarakat umum agar bisa tertarik untuk memasukan anak-anak mereka ke Ponpes Salafiyah,” pungkasnya. (andri)