KUNINGAN (MASS) – Pegawai Dinas Perhubungan Kuningan, Wawan, yang jadi sasaran pengeroyokan sejumlah massa, nampak sudah bisa duduk di ruang tamu rumahnya, Rabu (11/9/2024) sore kemarin.
Didampingi pihak keluarga, sang anak bernama Lingga, luka di lengan Wawan masih harus ditempeli perban. Pengakuannya, tidak hanya di lengan, ada juga di bahu dan tengkorak kepala.
Saat dikunjungi Kuningan Mass, Wawan tengah dijenguk rekan sejawatnya dari Dinas Perhubungan Kuningan. Ia banyak ditenangkan agar tidak emosional saat dibahas kronologi kejadian.
Dan benar saja, setelah memperlihatkan kondisinya, tak lama Wawan meminta kembali ke kamar untuk beristirahat karena kepalanya masih terasa sakit, pusing.
Wawan, dari keterangan keluarga dan rekan di lokasi, pada hari itu baru saja dimintai keterangan pihak kepolisian dengan didampingi kuasa hukum Korpri, dari Kantor Hukum Bambang Listi Law Firm.
Sementara, di hari yang sama namun beda kesempatan, orang tua Wawan, Kusnengsih, bercerita soal insiden yang menimpa anaknya tersebut.
Dikatakan Kunengsih, sebenarnya hubungan Wawan dan kelompok yang diinisiasi pengusaha kuliner AA, awalnya biasa saja bahkan banyak berkomunikasi.
Bahkan, cerita Kusnengsih, Wawan pernah diminta bantuan pengusaha tersebut untuk membereskan masalahnya saat di Cibeureum.
Namun saat itu, Wawan dikasih upah yang tidak sepadan. Melihat angka, sempat ada ketidakpuasan Wawan karena dinilai terlalu kecil upahnya. Padahal lokasi pekerjaannya jauh, dan masalahnya dianggap pelik.
Selain itu, kata Kunengsih, ada juga persoalan lain saat pengusaha AA itu meminta bantuan Wawan tentang pedagang nasi goreng. Namun tidak dilakukan oleh Wawan. Sejak saat itulah sempat ada perselisihan antara keduanya.
“Ek meser rokok, dipegat di caket notaris (Mau beli rokok, dicegat di dekat kantor notaris),” kata Kusnengsih, bercerita bahwa kejadian itu tak lama setelah ada ketidakcocokan keduanya.
Kejadiannya, seperti yang terekam oleh CCTV. Dimana Wawan dikeroyok dan dipukuli menggunakan alat tumpul, tongkat besi. Bahkan katanya juga ada alat badik.
Meski berdarah, kata Wawan tetap bisa pulang. Awalnya Wawan tak mau dibawa ke Rumah Sakit, ibunyalah yang memaksa dan mengurus untuk visum dan laporan ke kepolisian.
Kata Kusnengsih, yang dianggap mendalangi insiden tersebut adalah pengusaha AA dan keluarga. Meskipun seperti yang dilihat di CCTV, banyak anggota lain.
Sosok Wawan sendiri, meski sebagai korban, tidak lepas dari kontroversi. Di postingan media sosial, banyak komentar miring tentang Wawan, terutama perihal pedagang kaki lima.
Meski begitu, belum jelas apakah ada hubungannya antara hal yang dikeluhkan di media sosial, dengan kejadian pengeroyokan. (eki/riyan)