KUNINGAN (MASS) – Teguh Raisul Parik, baru saja dinobatkan sebagai Pemuda Berprestasi tingkat Kabupaten Kuninan 2024 bidang Seni Budaya dan Pariwisata. Ia berhasil meraih predikat tersebut sebagai perwakilan dari kelurahan Sukamulya Kecamatan Cigugur. Atas raihan itulah, Teguh mengaku bersyukur bisa menutup tahun dengan raihan tersebut..
“Tahapan seleksi yang begitu ketat yang diatur oleh panitia seleksi melalui juknis dan teknis yang tertera dan luar biasa aturannya membuat saya semakin matang mempersiapkan diri untuk ikut seleksi tersebut, karena dari salah satu aturan bukan hanya Prestasi yang dinilai tetapi etika, tertib administrasi dan kedisiplinan waktu juga dinilai dari mulai proses seleksi tersebut,” kata Teguh, Selasa (31/12/2024).
“Tentu ini tantangan besar bagi kami, hakikatnya prestasi bukan nilai utama jika tidak bisa menghargai waktu dan etika. Seperti pepatah yang sering kita dengar (ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh),” imbuhnya lagi.
Teguh, mengucapkan terimakasih kepada panitia seleksi yang luar biasa dan memberikan kesempatan, pengalaman baru. Atas prestasinya itu, ia diberangkatakan ke Semarang dan selanjutnya akan bersaing di kancah provinsi.
“Konsep strategi pemasaran Pariwisata di Kabupaten Kuningan melalui generasi muda menurut saya sangatlah efektif karena generasi muda adalah generasi yang dikutuk untuk meneruskan estapet kepemimpinan bangsa, maka dari itu kita harus memupuk dan memberikan dampak kepada generasi muda yang mempunyai titel milenial-Gen z di jaman sekarang ini, untuk menyesuaikan” sebutnya.
Ia mencontohkan, di era canggihnya teknologi dan digital, harus bisa dimanfaatkan untuk kebangkitan Pariwisata. Bukan hanya itu, ia juga mengagas ide soal melek financial di era milenial jangan sampe Generasi muda ini menjadi generasi “rebahan” saja.
Teguh kemudian menjelaskan alasan mengapa mengambil bidang seni budaya dan pariwisata. Pertama, pariwisata adalah penyumbang devisa ketiga terbesar setelah CPO dan batubara sehingga potensinya ke depan sangat besar untuk devisa. Karena itu, secara langsung bisa mengurangi defisit transaksi berjalan khususnya di Kabupaten Kuningan.
Kedua, lanjutnya, sektor pariwisata bisa pula untuk menopang ekonomi Indonesia ke depan. Pada tahun 2025 nanti, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat nilai devisa pariwisata telah mencapai US$7,46 miliar atau setara Rp113 triliun hingga Juli 2024. Capaian tersebut telah melampaui target batas bawah yang ditetapkan sebesar US$7,38 miliar-US$13,08 miliar di 2024.
Lebih lanjut, ia menyimpulkan pariwisata di Kabupaten Kuningan juga harus bangkit untuk mengundang wisatawan luar dan asing datang ke Kuningan untuk bertujuan membangkitkan Kabupaten Kuningan, agar lebih maju lagi dalam bidang ekonomi melalui pariwisata.
“Dan karena itu, generasi muda penting berperan dalam hal ini. Sterategi pengembangan pariwisata ini tidak hanya melihat atau mencatat tetapi memberikan contoh penelitian langsung menggunakan alat dan perlengkapan khusus untuk bagaimana mengembangkat wisata tersebut,” kata Teguh.
Selain pariwisata, Teguh sendiri aktif di berbagai organisasi kampus maupun di masyarakat. Ia salah satu pendiri sekaligus Ketua SAKA Pariwisata. Teguh aktif di beberapa organisasi kepemudaan seperti Ketua Forum Duta Anti Bullying, Ketua Forum Duta Sosial, KNPI, dan Karang Taruna baik kelurahan maupun kecamatan.
“Harapan saya kegiatan ini berlangsung tiap tahun agar memotivasi para generasi muda Kuningan,” tuturnya di akhir. (eki)