KUNINGAN (MASS) – Permainan layang-layang yang harusnya menyenangkan, sempat menjadi sorotan karena jadi pemicu insiden pemukulan di Desa Sindangsari, Kecamatan Sindangagung, beberapa hari yang lalu.
Permainan tradisional ini, ternyata tak hanya populer di kalangan anak-anak atua remaja. Buktinya, yang terlibat pemukulan adalah sama-sama ornag dewasa, sudah menikah.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan Asep Budi Setiawan MSi saat diwawancara kuninganmass.com pada Rabu (10/9/2025), menyatakan rasa prihatin atas insiden tersebut.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Layang-layang seharusnya menjadi alat untuk menjalin kerukunan dan hiburan, bukan untuk memicu perkelahian,” ungkapnya.
Ia juga mengamini bahwa layang-layang adalah bagian dari permainan tradisional yang harus dijaga dan dilestarikan. Permainan yang seharusnya dapat menjadi sarana positif untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, terutama di kalangan pemuda.
“Dulu pernah ada event di Kuningan sebenarnya seperti festival layang-layang gitu, tapi sekarang belum ada lagi, ya mudah mudahan karna ini kan olahraga masyarakat ya, mudah mudahan ini tidak mengarah ke tawuran lah ya,” tambahnya.
Kadis Asep juga mengingatkan bahwa penting bagi semua pihak untuk menjaga semangat sportifitas dan menghormati satu sama lain saat berkompetisi. Permainan tradisional ini sebagai semestinya bisa menjadi kegiatan yang membawa kebahagiaan, bukan konflik.
“Biasalah kalau dalam pertandingan akan ada persaingan, tapi mudah mudahan aman lah ya, tidak mengarah kesana,” pungkasnya.(raqib)