KUNINGAN (Mass) – Sudah jadi suratan takdir. Meski pasca kecelakaan Jumat (14/7), Marfu (60) masih dapat bicara menuturkan kejadian, jelang magrib ia sudah tak bernyawa lagi.
Korban tumburan bus Putra Luragung di depan kantor Dinas PrPP tersebut tak bisa diselamatkan meski petugas medis RSU KMC telah berupaya keras menangani. Ia mengalami luka dalam yang serius di bagian pinggang.
“Kalau luka luar memang kelihatan di bagian tangan kiri dan pinggang depan. Tapi setelah dirontgen ternyata tulang pinggang patah dan mengalami pendarahan di dalam,” terang salah seorang pejabat RSU KMC, Adang Romadona, Sabtu (15/7).
Pendarahan di dalam tubuh tersebut, imbuh Adang, tak bisa dihentikan. Obat yang diberikan tak mampu menahannya. Hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB Marfu menghela nafas terakhir.
“Itu luka dalam akibat benturan yang sangat keras. Tulang pinggang ada yang patah dan mengalami pendarahan di dalam. Kelihatannya setelah dirontgen,” ungkap kabag umum RS tersebut.
Oleh pihak rumah sakit jenazah korban langsung diantarkan ke tempat kelahirannya di Tasikmalaya petang itu juga. Sebagai petunjuk jalan, rekan kontrakannya di Winduhaji ikut mengantar.
“Jadi kan satu kontrakan itu dihuni oleh banyakan warga Tasik. Jadi ada keluarga dan rekannya di situ,” sebutnya. (deden)