Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

Inilah Dampak Luapan Sungai Srigading Cipakem

KUNINGAN (Mass) – Musibah bencana alam kembali terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan. Kali ini, musibah luapan air sungai Cipakem di aliran anak sungai Srigading menimpa warga Desa Cipakem Kecamatan Maleber Kuningan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Agus Mauludin kepada kuninganmass.com, Selasa (28/2), mengatakan, luapan air sungai itu akibat hujan deras yang terus menerus sejak siang hingga sore hari. Akibatnya, air sungai meluap hingga menggerus pondasi dan Tembok Penahan Tebing (TPT) yang berada di tepian sungai.

“Kejadian itu menimpa Dusun Minggu RT/RW 05/02 dan RT/RW 06/02, Dusun Senen RT/RW 08/03 dan Dusun Selasa RT/RW 03/01 Desa Cipakem Kecamatan Maleber. Jadi, hampir 3 jam hujan itu turun cukup deras,” ujarnya.

Disebutkan, adapun sejumlah dampak akibat luapan air sungai yakni di Dusun Minggu RT/RW 05/02 ada TPT longsor dengan panjang 5 meter dan tinggi 3 meter, hingga mengakibatkan 1 unit Mushola Al-Ibro terancam longsor. Lalu, di RT/RW 06/02 Dusun Minggu sebuah pondasi posyandu setinggi 4 meter dan panjang 8 meter rusak sedang akibat longsor, serta Dusun Senen RT/RW 08/03 sebuah TPT sungai setinggi 3 meter dengan panjang 40 meter longsor

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Adapun di Dusun Selasa RT/RW 03/01, sejumlah kerusakan terjadi seperti TPT dengan panjang 40 meter dan tinggi 3 meter longsor hingga mengancam 3 unit rumah warga milik Ahidi (1 KK 3 jiwa), Uhen (1 KK 3 jiwa) dan Andi (1 KK 3 jiwa), TPT jalan longsor sepanjang 20 meter dan tinggi 3 meter, 1 unit warung kelontongan milik Ahmad longsor hanyut terbawa aliran sungai, dan 1 unit warung milik Uu Suarsa juga turut terancam longor,” ungkapnya.

Tak berselang lama, Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada juga langsung meninjau lokasi musibah luapan sungai Srigading Cipakem tersebut. Didampingi Kalak BPBD Kuningan Agus Mauludin, mereka melihat langsung sejumlah titik terdampak luapan arus sungai.

Pihaknya mengaku, belum ada tindakan khusus karena aliran sungai masih deras ditambah hari yang sudah mulai gelap. Hanya saja, akan dilakukan penanganan segera saat pagi hari, untuk menyisir aliran sungai yang sempat membawa hanyut salah seorang warga setempat.

“Pada saat hanyut korban memakai baju kaos merah celana hitam panjang. Korban atas nama Sulaeman (48) sedang menyebrang jembatan kayu (cukang), disaat waktu bersamaan air sedang naik dan membawa material kayu (mahoni) dan menabrak jembatan yang disebrangi korban, sehingga mengakibatkan korban terjatuh ke sungai Srigading dan terbawa hanyut. Pencarian korban hanyut dilanjut besok pagi karena kondisi gelap,” pungkasnya. (andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version