KUNINGAN (MASS)- Dinas Pertanian Kuningan angkat bicara terkait pengelolaan limbah sapi. Selama ini Pemkab Kuningan tidak diam. Namun selalu berupaya melakukan terobosan dengan memanfaatkan limbah ternak sapi, meski hasilnya belum optimal.
“Kata siapa kami tidak berupaya? Sejak dulu pengelolaan limbah sudah dilakukan dan sudah dibuat bio gas di tiga lokasi. Untuk saat ini juga sudah dibuat untuk pengelolaan limbah menjadi pupuk,” ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kuningan ,Lya Priliyawati, SPt MP , Jumat (20/7/2018).
Untuk pengelolaan limbah menjadi pupuk tengah dilakukan oleh Kelompak Kondangjaya Kelurahan Cipari. Berharap cara ini menjadi langkah jitu dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini terjadi. Dan sudah berjalan dan hasilnya sangat bagus.
Lya mengaku, bukan hanya di Cigugur tapi di Desa Cibuntu Kecamatan Pasawahan pun dilakukan pengelolaan limbah. Kebetulan daerah tersebut merupakan daerah tujuan wisata, sehingga jangan sampai kotoran menjadi limbah yang membuat kawasan wisata tercemar.
Pada kesempatan itu, mantan Kabid di Dinas Ketahanan Pangan ini mengaku, jumlah sapi yang berada di Kelurahan Cigugur bukan 5.300 ekor, tapi hanya kisaran 1.600-an. Mengenai limbah satu ekor sapi memang menghasilkan 20-21 Kg/ekor/hari.
Untuk limbah yang mengalir ke Kelurahan Winduherang itu, berasal dari dua sungai kecil. Sedangkan sungai yang satunya sungai besar sehingga limbah langsung mengalir. Ketika pada musim hujan dengan sendiri limbah turun karena posisi Winduherang ada dibawah Cipari.
“Bagi kami dengan adanya solusi yang ditawarkan oleh Pak Bupati semoga mejadi jalan keluar terbaik bagi semua pihak,” tandasnya. (agus)