KUNINGAN (MASS)- Kabag Perekonomian Setda Kuningan Dr H Toto Toharudin akhirnya angkat bicara mengenai adanya syarat membeli gas melon yang harus mengumpulkan foto copy E-KTP. Ia menyebutkan langkah itu diambil oleh pengecer dan juga pangkalan.
Mereka melakukan hal itu karena banyak pembeli motoris yang menyerbu dari kecamatan lain. Pada akhirnya warga sekitar yang tidak kebagian.
“Itu alasannya mereka melakukan pengumpulan E-KTP dan kami paham. Meski tidak diperintah namun kalau memang positif pemeritah pasti mendukung,” ujar Toto usai menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Tata Niaga dan Distribusi LPG 3 kg Bersubsidi Bagi Rumah Tangga dan UKM, Kamis (29/3/2018).
Sementara itu, Rapat Koordinasi Pengendalian Tata Niaga dan Distribusi LPG 3 kg Bersubsidi dipimpin oleh Penjabat Sekda Dadang Supardan. Rapat ini dihadiri oleh para Pegawai Pertamina dan dilaksanakan pada bertempat di KIC (Kuningan Islamic Center).
Kuningan merupakan salah satu daerah yang urbannya besar. Kebanyakan orang Kuningan merantau ke luar kota (Jakarta dan Jogja), kemudian hubungannya antara urban dengan keberadaan migas atau LPG yakni karena penduduk Kuningan yang diluar kota tersebut pasti akan mudik (pulang kampung) ke Kuningan disaat bulan Ramadhan ataupun lebaran. Maka dengan mudiknya orang-orang Kuningan tersebut, tentu kebutuhan gas juga akan bertambah.
Dadang mengatakan bahwa kemarin sudah berkumpul dengan BI membahas perihal inflasi agar tetap stabil. Menjelang lebaran, Dadang mengharapkan agar tidak ada persoalan-persoalan mengenai gas.
“Apalagi pemilihan bupati pun seminggu setelah lebaran. Jangan sampai karena masalah gas yang tidak lancar sampai dipolitisi,” tandasnya.
Mantan Kadisdik itu berpesan agar ketika nanti bulan puasa atau lebaran tiba, diharapkan gas tidak langka. Jangan sampai nanti direpotkan oleh masyarakat yang demo karena kelangkaan gas. (agus)