KUNINGAN (MASS) – Setelah ditetapkan oleh KPU Kuningan melaui rapat pleno terbuka pengundian nomor urut, maka hasilnya nomor urut 1 adalah pasangan Sentosa alias dr Toto Taufikurrohman Kosim dan Yosa Octora Santono SSi MM yang diajukan empat partai yakni PKB, Demokrat, PKS dan PPP memilih salawatan.
Kemudian, nomor 2 yakni H Dudy Pamuji SE MSi, dan H Udin Kusnaedi SE MSI yang ajukan oleh Golkar, PAN dan Gerinda dan terakhir nomor 3 yaitu pasangan AR alias H Acep Purnama SH MH dan Muhammad Ridho Suganda SH MSi yang diajukan parpol PDIP dan Nasdem.
Bagi ketiga pasangan nomor yang mereka peroleh memperoleh makna tersendiri, meski pada hakekatnya tidak ada perbedaan karena hanya sebuah nomor urut.
“Bagi saya nomor satu sama saja dengan tauhid. Maka saya sangat senang dengan hasil pengundian nomor urut ini,” ucap calon Bupati Kuningan dari pasangan Sentosa yakni dr Toto Taufikurrohman ketika memberikan sambutan usai pengundian, Selasa (14/2018).
Begitu juga dengan Yosa yang menambahkan, nomor satu nomor istimewa dan ia berharap ini merupakan awal positif untuk kemenangan Sentosa.
Bagi pasangan Dudi-Udin sendiri , nomor dua adalah nomor kemenangan alias victory. Nomor dua ini sesuai dengan slogannya yakni Kuningan Juara, sehingga sangat pas dan diyakini akan menjadi jalan untuk memenangkan Pilkada.
Sementara itu, pasangan nomor 3 yakni Acep dan Ridho mengaku, nomor 3 merupakan nomor kejayaan. Pada pilkada 2013, ia yang berpasangan dengan Almarhum Hj Utje Ch Hamid Suganda pun sama nomor tiga dan menang.
“Sama seperti pilkada tahun 2013 nomor 3 merupakan nomor kejayaan. Saya yakin itu dan ini bukan suatu kebetulan,” ucap Acep yang merupakan incumbent itu.
Dari pantauan kuninganmass.com, para pendukung paslon tampak gembira dengan nomor urut yang diperoleh paslon. Bahkan, sekelas Ketua DPRD Kuningan yang juga Ketua DPC PDIP Kuningan Rana Suparman begitu Acep mendapatkan nomor 3, ia langsung memeluknya erat dan menangis terharu.
Begitu pasangan yang lainnya gembira dan haru bercampur sehingga suasana pengundian berisi tangisan bahagia dari tiga pendukung paslon. Semua yang hadir pun ikut larut dan memaklumi hal tersebut karena kejadina itu bagian dari sejarah hidup bagi tiga paslon.(agus)