KUNINGAN (Mass)- Setiap mutasi dan rotasi selalu ada kejutan. Begitu juga pada mutasi hari Kamis jam 15.00 WIB yang digelar Baperjakat Kuningan di Pendopo Kuningan.
Dari 226 pejabat yang dimutasi ada beberapa nama yang terpaksa “dilengserkan” dari jabatan akibat berbagai hal. Salah satu pejabat tersebut yakni H Bambang Heryanto MSi dari jabatan semula Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kuningan dipindah ke Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Sebagai pengganti Bambang ditunjuklah U Kusmana MSi yang semula menjabat Kabag Perekonomian Setda Kuningan. Jabatan Kabag Perekonomian diisi oleh H Toto Toharudin yang semula menjabat Sekdisporapar.
Bagi Toto yang merupakan mantan Kabag Kesra kembali ke gedung putih menjadi keinginannya. Setelah diungsikan ke Disporapar pada mutasi pertama era Bupati Acep Purnama.
Sementara itu jabatan Camat Japara yang kosong karena Tomi Bakri meninggal diisi oleh Sekretaris Dishub Kuningan Drs Bambang Adella Padang MSi. Pada posisi camat selain ada yang promosi juga ada yang berganti tempat/roling salah satunya adalah jabatan Camat Lebakwangi dengan Kabag Organisasi Setda Kuningan.
Dari semula dijabat Agus Basuki MSi kini dijabat oleh Minthareja MSi. Banyak juga yang promosi dari semula kasubag menjadi kabid. Seperti Deni Komara MSi dari Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Bagian Humas Setda Kuningan menjadi Kabid Destinasi Disporapar.
Sekedar informasi mutasi dan rotasi ini merupakan kali terakhir era Bupati Acep Purnama, sehingga selama menjabat Acep hanya bisa melakukan dua kali.
“Kalau sesuai aturan memang mutasi ini merupakan mutasi terakkhir saya. Hal ini karena ada aturan dari KPU bahwa calon incumbent yang akan kembali maju dilarang melakukan mutasi enam bulan sebelum penetapan calon oleh KPU,” ujar Acep kepada wartawan.
Sebenarnya kata Acep kalau mengacu kepada aturan KPU, Jumat besok hari terakhir bupati bisa melakukan mutasi. Namun, karena besok ada undangan dari DPP Partai maka dipilih hari ini.
Diterangkan, mutasi kali ini lanjut Acep untuk mengisi beberapa jabatan yang kosong baik meninggal dunia, pensiun ataupun permintaan dari yang bersangktutan. Bahkan, ada pejabat yang berjiwa negarawan yang memilih pensiunnya dipercepat. (agus)
