Connect with us

Hi, what are you looking for?

Social Culture

Ini Hasil Baksos IMK di Desa Seda

MANDIRANCAN (MASS) – Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon baru saja melakukan penutupan Bakti Sosial di Desa Seda. Dalam bakti sosial kali ini, banyak sekali yang sudah terlaksana.

Diantaranya Penyuluhan KPU, Penyuluhan BNN, Penyuluhan KNPI, Pemeriksaan Rahim Gratis, Penanaman Pohon Bersama Masyarakat, Pembukaan Taman Baca Masyarakat, Lomba Anak Anak, Pentas Seni dan Tabligh akbar.

Namun di luar semua itu, bakti Sosial IMK yang kali ini berfokus pada Lingkungan, menjadikan Pertanian dan perhutanan menjadi perhatian utama dari anggota IMK. Ini sesuai dengan ciri alam yang dimiliki Desa Seda.

Anggota IMK, sejak awal sudah diajak mengunjungi kelompok pertanian dan melihat langsung daerah konservasi. Yaitu lahan krisis bekas galian tanah yang sudah dihijaukan. Selain itu menilik langsung perbatasan lahan masyarakat dan wilayah hutan yang dilindungi. Saat ini payung hukumnya karena di bawah naungan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

“Dengan Baksos ini kita akan mengetahui langsung apa yang dirasakan dan diresahkan oleh masyarakat,” ujar Ketua Pelaksana, Nurul Anwar.

Menurut dia, Desa Seda yang secara geografis berada di kaki gunung ciremai memiliki alam yang masih eksotis. “Masih perawan, karena memang dijaga oleh masyarakat sekitarnya, dengan mitos mitos dan kepercayaan di Desa Seda,” kata Nurul.

Dengan alam yang masih baik, imbuhnya, sumber mata air di desa itu pun melimpah. Debit air yang dihasilkan, menurut dia, sangat membantu daerah sekitar Seda.

Sementara, Ketua Umum IMK Afrian Gani menuturkan, banyak sekali yang ditemukan di Seda. Mulai hama monyet dan babi yang makin hari makin meresahkan. Kemudian, sumber mata air yang melimpah pun menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.

“Kami akan pelajari lebih dulu, kami masih perlu banyak data, untuk nanti kita ekspos, apa sebenarnya keluhan dan kebutuhan masyarakat. Karena itulah tujuan baksos ini,” kata Gani.

Baksos yang dimulai pada 27 Januari itu, berakhir pada 3 Februari. Acara penutupan dilaksanakan pukul 10.00 WIB, dan di lanjutkan dengan saresehan bersama perangkat desa. Penutupan Sendiri tidak bisa dihadiri oleh wakil bupati seperti yang sudah diagendakan.

“Saat dikonfirmasi, beliau sedang tidak enak badan sejak jam 02.00 pagi tadi,” terang Gani. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version