KUNINGAN (MASS)- Saat ini di Kuningan lebih dari 89 toko modern berdiri. Jumlahnya semakin tidak terkendali sejak dicabutnya moratorium toko modern belum lama ini.
Selain masalah perijinan yang harus ditempuh, ternyata untuk mendirikan usaha ini tidak mudah dan murah. Dibutuhkan dana yang sangat besar bagi yang ingin jadi mitra ritel.
Informasi dari salah satu ritel toko modern terbesar di Indonesia untuk membuka usaha ini warga diberikan tiga pilihan. Tiga pilihan itu sama-sama menguntungkan.
Menurut Afran humas salah satu ritel mengatakan, pihaknya memberikan tiga pilihan dimana, warga punya lahan kosong (250 mrter persegi) nanti dibangun oleh pihak ritel.
Pemilik lahan lanjut dia, hanya menerima sewa dari lahan per tahunnya. Kontraknya adalah lima hingga tujuh tahun. Setelah beres kontrak bisa diperpanjang ataupun bisa diputus.
“Kalau tidak diperpanjang bangun milik warga yang menyewakan dan pihak ritel tidak akan menuntut apa-apa,” tandasnya kepada kuninganmass.com, Selasa (28/8/2018).
Sementara yang pilihan yang kedua adalah sewa lepas, dimana bangunan sudah ada dan pihak ritel memasok barang. Sistem ini ada pembagian keuntungan tiga bulan sekali.
Sedangkan pilihan terakahir adalah sistem franchise. Semua dipasok oleh pihak ritel dan lahan dan bangunan sudah ada. Bagi yang ingin memilih sistem franchise adalah harus deposit uang dikisaran Rp400 juta hingga Rp500 juta.
“Sistem ini banyak dilakukan warga Kuningan. Dalam tiga tahun uang yang dideposit sudah kembali. Memang belum termasuk aset yang dikeluarkan seperti membeli tanah dan membangun yang dikeluarkan oleh mitra ritel,” jelasnya.(agus)