KUNINGAN (MASS) – Presiden BEM Unisa Reza Maulana, mengingatkan pemerintah dari berbagai jenjang, tak perlu dakukan di luar daerah hingga menghabiskan banyak anggaran.
Hal itu, diutarakannya beberapa waktu lalu, setelah adanya Bimtek Kadus yang digelar di Bandung.
“Kita pahami bersama bahwa setiap pekerjaan itu menanggung beban fisik bahkan beban psikologis (mental). Terlebih para kadus yang tentu sebagai garda terdepan dalam pelayanan masyarakat di desa,” ujarnya mengawali.
Dan seharusnya, lanjut Reza, hal itu pun sudah disadari merupakan konsekuensi dari pekerjaan sebagai pelayan masyarakat oleh seluruh elemen mulai ditingkat desa hingga nasional.
“Melihat pernyataan bahwa menggelar bimtek di Bandung itu hal yang wajar karena para Kadus selama 3 tahun sebagai garda terdepan melawan covid 19 bersama masyarakat, ini makin jelas terlihat daripada tujuan pelaksanaan bimtek yang dinilai hanya untuk healing setelah berjibaku melawan covid 19,” kata Reza.
Baca : https://kuninganmass.com/apdesi-ajak-mahasiswa-tidak-hanya-melangit-tapi-harus-membumi/
Ia menegaskan bahwa pihaknya sejak awal mengapresiasi pelaksanaan bimtek untuk para kadus di Kabupaten Kuningan sebagai wujud atau upaya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
“Akan tetapi yang menjadi pertanyaaan kami adalah mengapa harus digelar di Bandung? Apa urgensinya? Inikan yang menjadi pertanyaan yang belum terjawab,” sebutnya.
Ia mempertanyakan, apakah Kuningan tidak layak sebagai tempat pelaksanaan bimtek sehingga harus di luar daerah.
“Jika tidak ada penjelasan secara rasional mengapa musti digelar di Bandung akan timbul berbagai macam spekulasi di masyarakat karena tidak terjawab mengapa musti digelar dibandung dan menghabiskan biaya fantastis?” imbuhnya.
Kondisi hari ini, lanjutnya, masyarakat Kabupaten Kuningan yang kelimpungan dalam ekonomi. Reza menegaskan, hal itulah yanh seharusnya menjadi perhatian utama dalam memutuskan tempat digelarnya bimtek.
“Bahkan dengan biaya yang sebelumnya 3.850.000 jika digelar di Kuningan bisa saja ditekan lebih murah, sehingga alokasi APBDes bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa,” ujarnya sembari menegaskan, bimtek-bimtek mending digelar di Kuningan saja. (eki)