KUNINGAN (MASS) – Di sela Roadshow ke desa-desa di Kecamatan Subang Senin (25/9/2017), Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), Ir H Jajat Sudrajat MSi memaparkan latarbelakang rencana pelebaran jalan di wilayah selatan. Dia mengakui, selama ini infrastruktur di wilayah tersebut tertinggal.
“Kalau bicara arah mata angin, ada barat, timur, utara dan selatan. Nah untuk Kuningan wilayah selatan infrastrukturnya tertinggal jika dibandingkan dengan wilayah barat, timur dan utara,” kata Ajat, sapaan akrabnya.
Ini karena daerahnya berbukit dengan kontur tanah yang labil. Sejauh pengamatannya, pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan relatif lambat. Padahal, menurut Ajat, wilayah itu termasuk daerah strategis yang menyimpan potensi wisata luar biasa.
“Orang akan datang ke suatu tempat itu karena tiga hal. Budaya, alam dan buatan. Kalau dipersentasekan masing-masing 45 persen, 35 persen dan 20 persen,” ungkap mantan staf ahli bupati itu.
Subang dan sekitarnya, imbuh Ajat, memiliki potensi alam yang mampu menarik orang berkunjung. Dengan diperlebarnya jalan hingga menjadi jalur penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, maka diharapkan menjadi destinasi wisata baru untuk ditumbuhkembangkan.
“Ada wisata alam air panas, pemandangannya juga indah karena berbukit dan budayanya juga banyak. Orang akan senang tour wisata ke sini,” tuturnya.
Dia menegaskan, pemda harus berpikir bagaimana potensi yang dimiliki itu ditopang menjadi daerah kunjungan wisata alam. Mesti ada koneksitas agar panorama alam dengan segala potensinya itu bukan hanya dinikmati oleh warga setempat saja.
“Dari Jateng ke Jabar itu, pintu masuknya ada 2 yaitu jalur utara dan selatan. Jalur utara, dari Brebes ke Cirebon lalu bisa ke Bandung atau Jakarta. Sedangkan jalur selatan, dari Cilacap ke Banjar, Ciamis, Tasik, Garut, kemudian ke Bandung atau Jakarta,” sebut Ajat.
Jabar Banten sendiri, imbuh dia, termasuk provinsi dengan penduduk terbesar. Bahkan “gula”nya ekonomi ada di Jabar dan Jakarta. Untuk itu, Pemkab Kuningan perlu memikirkan bagaimana agar Kuningan terkena imbas dari titik masuk Jateng-Jabar.
“Nah, ada keinginan bersama bahkan sudah didiskusikan dengan pemerintah pusat sampai berkunjung ke sini, kita akan buka jalur tengah biar pintu masuknya lewat jalur kita. Daya ungkitnya nanti ada BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat) di Majalengka,” paparnya.
Jalur tengah tersebut melintasi Kuningan wilayah selatan mulai dari Cilebak, Subang, Selajambe hingga keluar di Cipasung Darma. Supaya jadi jalur penghubung, syarat badan jalan harus 7 meter. Sedangkan sekarang ini lebar badan jalan baru 3,5 meter.
“Maka dari itu, dalam mengungkit kebangkitan ekonomi di Kuningan wilayah selatan, kita berencana untuk melebarkan jalan. Panjang jalur ini mencapai 57 kilometer. Alhamdulillah gayung bersambut, masyarakat antusias dan menjadi keinginan bersama,” pungkas Ajat. (deden)