Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Incident

“Tidak Setuju Mencari Sumbangan di Lampu Merah”

KUNINGAN (MASS)- Insiden kecelakaan pada akhir April, dimana para santri yang diangkut mobil kol bak mengalami tabrakan. Kejadian yang terjadi didepan Kodim Ciawigebang itu menyebabkan satu orang meninggal dan lima luka-luka.

Santer dibicarkan santri itu rutin mencari sumbangan di lampu merah meski belakangan mereka akan ganti sistem dengan cara meminta ke rumah-rumah warga. Kejadian ini menjadi perhatian semua kalangan terlebih meminta sumbangan di lampu merah dinilai kurang baik meski niatnya untuk membangun ponpes.

“Perlu saya luruskan santri kiayi Abas itu mau ganti sistem baru yakni mencari sumbangan ke rumah-rumah. Pada saat itu akan pulang naik kol bak ditengah jalan tabrakan,” ujar Ketua MUI Kuningan KH Abdul Aziz kepada kuninganmass.com baru-baru ini.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Abdul Aziz yang juga mantan Anggota DPRD Kuningan itu mengatakan, langkah berganti sistem karena ada surat dari Satpol PP bahwa jangan mencari santunan di jalan, maka sistemnya diganti ke rumah-ruumah.

Kiayi Pemilik Ponpes di Kelurahan Windusangkahan itu mengaku,  ia sendiri tidak setuju mencari sumbang di lampu merah. Hal ini karena mengganggu keterbitan dan dari segi estetika kurang sreg.

“Mencari dana itu harus ada marwahnya dan kalau harus mencari sumbangan di lampu merah saya kurang sreg, sehingga tidak setuju,” jelasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Mengenai adanya santri yang meminta sumbangan di lampu merah, hal ini harus menjadi perhatian pemda karena memang pihak ponpes butuh dana. Sebab, meski ada bantuan dari pemerintah tapi dana yang dibutuhkan sangat besar.

Dikatakan, memang perhatian sudah ada termasuk ke  Kiayi Abas. Tapi yang dibangun bukan hanya masjid tapi yang lain yang tentu  membutuhkan dana  besar , sehingga bantuan yang ada dianggap tidak cukup.

“Saya mengimbau kepada pemilik ponpes yang tengah membangun dan mencari dana yang akan menggunakan jasa santri, harus lebih waspada. Jadikan  kasus yang sudah-sudah pembelajaran, terutama  cara memberangkatkan, cara pulang dan tentu cara meminta sumbangan,” tandasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Diterangkan, selama ini bantuaan ada dan rutin setiap tahun, tapi dengan jumlah yang banyak serta bukan hanya ke Ponpes saja, sehingga bantuan yang ada pun terasa masih kurang. Hal ini harus dipahami oleh semua pihak.(agus)

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Anything

KUNINGAN (MASS)- Tidak terasa sudah 12 hari KH Abdul Aziz Anbar Nawawi meninggal.  Sebagian orang merasa Ketua MUI Kuningan itu masih ada. Namun, begitu...

Incident

KUNINGAN (MASS)- Insiden kecelakaan pada akhir April, dimana para santri yang diangkut mobil kol bak mengalami tabrakan. Kejadian yang terjadi didepan Kodim Ciawigebang itu...

Advertisement