KUNINGAN (MASS) – Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Kuningan menyampaikan bantahan tegas terkait klaim Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuningan. Pihaknya menyanggah unggahan Instagram resmi KPU yang menyertakan IMM terlibat dalam kegiatan sosialisasi Pilkada Serentak 2024. Kegiatan tersebut dilaporkan pada Selasa (26/11/2024), dengan melibatkan organisasi mahasiswa seperti PMII, HMI, IPNU, dan IMM.
Menurut Azmi Fauzan selaku Bendahara Umum PC IMM Kuningan, pihaknya tidak pernah menerima kabar maupun undangan resmi terkait kegiatan tersebut. Bahkan, dalam dokumentasi yang diunggah oleh KPU, tidak ada foto yang menunjukkan keberadaan atau keterlibatan IMM dalam kegiatan itu.
“Kami, PC IMM Kuningan, membantah kabar tersebut. Tidak ada informasi atau koordinasi yang kami terima terkait kegiatan sosialisasi ini,” tegasnya.
PC IMM Kuningan juga mempertanyakan alasan KPU mengadakan kegiatan sosialisasi pada Selasa, (26/11/2024). Terlebih, waktu tersebut merupakan masa tenang menjelang pencoblosan. Menurut IMM, seharusnya kegiatan semacam itu dilakukan jauh-jauh hari, seperti H-7 sebelum hari pencoblosan, untuk memastikan efektivitasnya.
“Kami menduga, kegiatan yang sifatnya mendadak ini berada di luar rancangan awal KPU Kuningan. Bisa saja ini mencerminkan ketidakefisienan antara rancangan kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) dengan anggaran yang tersedia,” ujarnya dengan geram.
Selain itu, PC IMM Kuningan juga turut menyampaikan keprihatinannya atas rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2024. Berdasarkan data yang diterima, angka golput mencapai 312.000 suara dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 891.960 orang.
“Kami prihatin dengan kinerja KPU Kuningan. Selain sosdiklih yang kurang efektif, beberapa isu lain seperti dugaan rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang tidak profesional hingga kasus pelecehan seksual, distribusi Alat Peraga Kampanye (APK) yang terlambat, dan lemahnya upaya meningkatkan gairah masyarakat untuk memilih, mencerminkan banyaknya permasalahan yang perlu dievaluasi,” jelasnya.
Meski demikian, PC IMM Kuningan tetap memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pilkada Serentak 2024 meskipun dengan berbagai kekurangan. IMM berharap, evaluasi mendalam dilakukan agar pemilu mendatang bisa berjalan lebih baik.
“Kami bersyukur Pilkada dapat terselenggara, namun tetap prihatin dengan banyaknya permasalahan di dalamnya,” pungkasnya. (argi)