KUNINGAN (MASS)- Kepengurusan Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon periode 2021-2022 yang diketuai oleh Alif Fathul Azis secara resmi dilantik.
Pelantikan dilaksanakan Ruang Purbawisesa, Setda Kuningan, Minggu (31/10/2021). Tema pelantikan yakni Rekonstruksi kepengurusan IMK melalui asas kekeluargaan menuju kader yang aktif, adaptif, solutif, dan responsif.
Hal ini bertujuan untuk membentuk kader IMK kearah yang lebih baik sesuai nama cabinet IMK Periode 2021-2022 yaitu Angrahtana yang berarti berjasa. Berjasa Ngawangun Lemah cai untuk kuningan tercinta.
Pelantikan ini dihadiri oleh Bupati Kuningan H.Acep Purnama, Kepala Kesbangpol Dr H Mohamad Budi Alimudin, Ketua KABUMI Kang Endun ABdul Haqq Mpd.
Selanjutnya Mantan Ketua Umum/Sesepuh IMK, Ketua Himpunan Kuningan Indonesia (HMKI), Ketua Umum Seluruh Cabang Lingkup HMKI, Ketua Orda Wilayah Kerja Cirebon, Pengurus Anggota Ikatan Mahasiswa Kuningan dan Para Tamu Undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Kuningan mengucapkan selamat kepada para pengurus Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon periode 2020-2021 terpilih.
“Selamat bekerja menjadi agen perubahan tanpa melupakan tugas utama untuk tetap belajar dan meraih prestasi. Jadilah kebanggaan orang tua dan bangsa ini,” Ujarnyaa.
Bupati mengucakan terima kasih atas kesedian saudara-saudara menjadi pengurus IMK se wilayah-Cirebon. Selamat atas pelantikannya.
“Setelah dilantik kepengurusan semoga bisa bergerak melaksanakan amanat dan kepercayaan sesuai dengan aturan yang ada. Terus semangat melaksanakan penataan/reorganisasi. Yang sudah baik dipertahankan, yang belum baik dipelajari bersama” Tutur Bupati.
Bupati berharap dengan telah dilantiknya kepengurusan IMK wilayah Cirebon ini, lakukan konsolidasi secara baik, dimana setiap anggota akan melihat organisasi yang diikutinya di tempatkan sebagai rumah miliknya sendiri.
Rasa memiliki terhadap organisasi, diyakini akan melahirkan kemauan melakukan upaya dinamis, Langkah investasi berupa tenaga dan pikiran.
Bahkan lanjjut bupati diwujudkan dengan pengorbanan dan kepedulian tanpa reserve sebgai bentuk pengabdian yang tulus tanpa pamrih.
“Patut dicatat kebesaran sebuah organisasi terpulang pada komitmen pengurus dan para anggotanya, sebab visi dan misi organisasi tidak mungkin teroperasionalkan tanpa komitmen, tekad dan kehendak yang mampu membuktikan meraih prestasi akademik bersamaan dengan tetap menjadi aktivis” ucap Acep.
Selain itu dikatakan Acep semoga kedepan organisasi IMK dapat terus berkembang dengan baik sesuai dengan AD-ART yang telah ditetapkan.
Namun sebagai mahasiswa selain menjalankan organisasi ini juga yang terpenting adalah terus semangat dalam belajar.
Karena tugas adik-adik mahasiswa adalah menuntut ilmu hingga nanti mencapai tujuan yaitu menjadi seorang sarjana.
“Semoga pertemuan ini menjadi ajang silaturahim bagi kita untuk membangkitkan dan membangun daerah.
Bupati berpesan susunlah program-program prioritas yang berorientasi pada peningkatan karakter dunia kemahasiswaan.
Serta inovatif dalam menggerakan komponen masyarakat untuk gandrung dengan perubahan-perubahan menuju kondisi yang lebih baik dengan kondisi sebelumnya.
“Pesan mendalam, jangan lupakan tugas yang diterima, dan telah diberikan kepercayaan dari orang tua sebagai mahasiswa,” lanjutnya.
Peran IMK adalah bagaimana menstimulus dan memotivasi adik-adik yang sedang menuntut ilmu. Tujuannya adalah membangun ikatan silaturahmi, tali persaudaraan warga kuningan yang sedang merantau menuntut ilmu di cirebon.
“Lalu membangun persaudaraan. Melalui IMK teman-teman bisa membangun kolaborasi dan bersatu” ucap Acep.(agus)