KUNINGAN (MASS) – Dalam Musyawarah Daerah (Musda) Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kuningan beberapa waktu lalu, Imam M Agung Fauzi, terpilih kembali sebagai ketua.
Musda yang digelar di gedung sekertariat Pokja Bunda PAUD Windusengkahan itu, kembali memilih Imam untuk ketua periode 2022-2027 mendatang.
Hadir dalam Musda tersebut, 31 lembaga TBM se Kabupaten Kuningan. Hadir pula perwakilan pengurus wilayah FTBM Jawa Barat, Ipul dan Nicky.
Ketua Panitia Musda Jaenal Mutakin mengatakan bahwa ini musda Perdana yang digelar oleh Forum TBM Kuningan.
“Ini Musda Perdana yang digelar oleh forum TBM Kuningan, untuk memilih Ketua dan pengurus Forum periode 2022-2027 atau selama lima tahun kedepan,” tuturnya
Zeze, sapaanya, mengatakan bahwa karena ini adalah musda pertama, dirinya meminta untuk dijadikan momentum pembelajaran. Aplaagi, dulu, terbentuknya Forum TBM dibawah kepemimpinan Imam dilakukan secara aklamasi.
“Harapan saya, musda ini bisa berjalan dengan lancar dan riang gembira, dan setelah demisioner dari pengurus Forum TBM Kuningan, saya akan kembali berkiprah di TBM Hipapelnis dan menjadi pengurus PW Forum TBM Jabar bidang kerjasama,” ujarnya.
Dalam giat musda sendiri, Musda sendiri berjalan dengan sedikit “hangat” dengan banyak intrupsi dan koreksi dari berbagai peserta. Musda berisikan VI sidang pleno, mulai dari tata tertib, hingga LPJ dan pemilihan ketua.
Dalam pemilihan itu, dari jumlah 31 hak pilih suara, Imam dipilih 19 suara. Sementara, calon lainnya Ilham Akbar mendapat 12 suara.
“Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih banyak atas do’a dan dukungan serta kepercayaan para pengelola TBM di kabupaten Kuningan kepada saya untuk kembali memimpin Forum TBM Kabupaten Kuningan 5 (lima) tahun kedepan,” ujarnya.
Dirinya berharap, dengan mengusung Visi Aksi Literasi melalui Inovasi dan kolaborasi, FTBM Kuningan bisa lebih baik lagi. Apa yang sudah dilaksanakan pada periode sebelumnya bisa dilanjut dan dikembangkan.
“Kita buat inovasi baru untuk gerakan literasi di Kabupaten Kuningan melalui Kolaborasi Pentahelix atau bisa kita sebut dengan ABCGM (Akademisi, Bisnis, Comunity, Government, Media) ini penting sekali karena sekarang jamannya Avengers tidak bisa semuanya dikerjakan sendiri,” terangnya.
Kala ditanya terkait tanggapan berkaitan dengan kritikan dirinya saat menjabat di periode 2017-2022, Imam menjawab bahwa itu bahan evaluasi.
“Keun wae jadikeun bahan evaluasi, eta resiko jadi pamingpin alus diomongkeun, goreng mah komo deui, nu penting tetep dina prosedur,” ucapnya dalam Bahasa Sunda.
Sementara, salah satu peserta Musda yang cukup kritis dalam kegiatan itu, Bramantyo, mengaku bahwa dirinya dan teman-teman yang lain menghangatkan situasi untuk kematangan organisasi.
Meski sempat ada aksi WO, hal itu dinilainya wajar untuk mengisyaratkan ada hal yang harus terus diperbaiki dalam organisasi. (eki/rls)