KUNINGAN (MASS) – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Orda Kuningan menilai penangangan Pandemi Covid 19 di Kabupaten Kuningan belum maksimal. Hal ini terlihat dari berbagai koordinasi dan komunikasi antarpemegang kebijakan yang belum padu. Selain itu beberapa kebijakan pemerintah juga dianggap belum berpihak pada upaya dalam penanganan Covid 19.
“Keberpihakan anggaran belum berpihak untuk Covid. Pemda hanya fokus pada refocusing anggaran. Padahal anggaran yang ada belum terserap maksimal. Beberapa SKPD juga belum terlibat nyata dalam penanganan wabah ini,” ujar Sekjen ICMI Orda Kuningan Dede Awaludin.
Ada banyak yang bisa dilakukan oleh pemerintah beserta jajaran dibawahnya. Dede Awaludin menambahkan, salah satu contoh keberpihakan paling nyata bisa dilakukan dengan cara mengubah belanja di dinas-dinas.
“Jika dulu makan minum dan belanja belanja lain dilakukan ke korporasi sekarang coba dialihkan ke para UMKM. Dana itu pasti sudah ada. Rapat-rapat dinas konsumsinya sekali kali Hucap, surabi atau baso dari tukang baso keliling,” beber Dede yang kerap disapa Delon tersebut.
Dalam rapat ICMI Orda Kabupaten Kuningan yang dihadiri sejumlah pengurus ini juga menyoroti buruknya kordinasi dan komunikasi para pejabat di Kabupaten Kuningan.
“Jajaran dinas dan SKPD lain tidak punya program jelas soal penanganan Covid. Jika rapat pun yang kami tahu hanya sekedar memenuhi undangan dan absensinya saja. Kita belum mendengar ada jajaran Pemda Kuningan yang punya kreativitas sendiri,” masih menurut Delon.
Ke depan ICMI Orda Kabupaten Kuningan berharap agar Pemda Kuningan lebih fokus dalam penanganan Covid. Selain itu ICMI juga mengatakan selain lebih fokus, penanganan Covid tidak lagi parsial.
“Sekarang masyarakat secara mandiri saling bantu para korban Covid. Pemerintah seperti tidak hadir dan tidak fokus. Pemerintah idealnya hadir dalam pemberian suplemen hingga vitamin. Ini kan tidak terjadi,” tandas Delon. (deden)