KUNINGAN (MASS)- MTs Husnul Khotimah mendapatkan prestasi terbaru yakni menjadi Madrasah Tsanawiyah terbaik di Jawa Barat. Predikat ini berdasarkan hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah terhadap sekolah-sekolah di Jawa Barat dan Nasional tahun 2018.
Berdasarkan data yang dirilis BANSM pada Jumat (14/12/2018), MTs Husnul Khotimah merupakan salah satu sekolah yang masuk ke dalam jajaran 10 besar peringkat akreditasi SMP/MTs se-Jawa Barat.
Juga satu dari dua sekolah di kabupaten Kuningan yang masuk ke dalam posisi tersebut dengan poin mencapai 97 dan akreditasi A.
Kepala MTs Husnul Khotimah, Joni Pasya, Lc., mengaku bangga dengan pencapaian ini. Sebab, capian ini hasil kerja keras semua pihak.
.“Alhamdulillah MTs Husnul Khotimah bisa masuk dalam 10 besar peringkat akreditasi 2018,” ujarnya.
Tidak ingin jumawa, ia juga menyampaikan rasa tanggung jawab MTs Husnul Khotimah dalam mempertahankan pencapaian ini. Salah satunya adalah dengan menjaga kepercayaan klien dan tanggung jawab secara profesionalitas.
“Mudah-mudahan nilai yang didapat bisa memacu dan memotivasi MTs dan segenap civitas akademika Husnul Khotimah untuk lebih mengembangkan profesionalitas ke depan sesuai dengan kebutuhan santri dengan mengikuti perkembangan era kekinian,” tambahnya.
Ia juga mengharapkan dengan adanya prestasi ini, diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan klien. Karena sejak semula Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang mangusung pengajaran Dakwah dan Tarbiyah memiliki visi untuk mencetak kader dai yang berkompeten.
Dengan hadirnya pencapaian ini, maka semakin menambah deretan prestasi yang dimiliki pondok pesantren Husnul Khotimah Kuningan. Dengan jumlah santri lebih dari 3.000 orang dari berbagai wilayah di dalam maupun luar negeri, eksistensi pondok pesantren ini semakin diperkuat dengan dibukanya Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2.
Selain itu, pada Minggu (16/12/2018) telah digelar tes seleksi masuk Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Menurut Mulyadin, Lc Ketua PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ajaran 2019/2020, Tes diikuti 2.117 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Disebutkan, jumlah 2.117 peserta itu terdiri dari dari 1.304 siswa tes di Kuningan. Lalu, 516 di Jakarta, 55 di Semarang, 22 di Jawa Timur, 24 di Palembang, 22 di Medan.
Selain itu jugab, 21 di Riau, 9 di Pekanbaru, 48 di Lampung, 8 di Kalbar, 21 di Kaltim. Kemudian, 5 di Kalsel, 12 di Sulsel, 14 di Maluku, 5 di Papua, 5 di Kupang NTT, 17 di Maluku, 6 di Malaysia dan 2 di Belanda.
Mulyadin menambahkan besarnya animo masyarakat menyekolahkan putra di pesantren menunjukan Pesantren adalah pendidikan ideal yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Seperti Ia mencontohkan ada seorang Bapak yang menyekolahkan anak hingga cucuknya ke pesantren ini. Namanya Mukhtar asal Jakarta, ketiga anaknya disekolahkan di Husnul, sekarang sudah lulus, 2 orang melanjutkan ke Al Azhar Mesir, 1 Orang melanjutkan pasca UIN.
“Pak Mukhtar ingin cucunya yang mengikuti tes PPDB ini juga mengikuti jejak orangtua dan pamanya sekolah di pesantren ini,” ujarnya. (agus)