KUNINGAN (MASS) – Dampak longsor di kawasan Lembah Cilengkrang banyak tuaian dari berbagai pihak. Pada Senin (19/5/2025) tim pengelola kawasan wisata Arunika menggelar diskusi terbuka yang bertempat di Balai Desa Pajambon, Keramatmulya – Kuningan.
Wabendum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Barat, Fery Rizkiana Tri Putra SHut, menyoroti fenomena yang terjadi antara Cilengkrang dan Arunika.
Menurutnya, langkah kedua belah pihak sudah bertabayun mencari solusi, menemukan titik temu bahkan tim Arunika sudah telusur atas terjadinya polemik longsor tersebut.
“Kita tahu bahwa tim Arunika pada saat telusur sudah menggelar diskusi, apalagi mereka ikut serta mencari solusi untuk memperbaiki saluran air sampai ke penanaman di area longsor. Namun bukan hanya menanam tapi dirawat yaa” ujarnya.
Sementara itu, proses pendirian pembangunan menurutnya sudah memenuhi mekanisme perizinan secara ketat.
Disisi lain, Fery juga mengingatkan wisata yang berada di kawasan atas atau kawasan rawan bencana longsor.
“Ini peringatan juga terhadap kawasan wisata yang rawan terhadap longsor. Tinggal bagaimana mereka menjaga dan merawat daerahnya,” tegasnya.
“Tentu di kawasan atas harus banyak pohon penyangga karena kontur tanah yang labil. Ini menjadi perhatian serius dari Pemda untuk kembali menekankan aspek ekologis bukan hanya mengedepankan aspek ekonomi saja” tutup Fery. (didin)