KUNINGAN (MASS) – Selaku Ketua Dewan Pembina BPC HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kuningan, Agus Santoso, meminta agar kepengurusan HIPMI Kuningan sekarang dibekukan.
“Atas itikad baik memperbaiki kondisi organisasi, saya telah meminta pembekuan kepengurusan HIPMI sekarang,” terang Agus, Kamis (20/2/2020).
Surat usulannya telah dilayangkan ke BPD HIPMI Jabar pada hari itu juga. Perihal surat, evaluasi kepengurusan BPC HIPMI Kuningan. Sedikitnya terdapat 6 poin yang jadi pertimbangan evaluasi tersebut.
“Pertama, mucablub 2016 itu tidak ada. Kedua, rapat BPC yang dilaksanakan sesuai aturan organisasi adalah rapat pleno diperluas yang membahas pergantian ketua umum BPC periode 2015-2018 pada 27 Januari 2016,” paparnya.
Rapat pleno, lanjut Agus, membahas pergantian ketum Dzulfikar Awaludin lantaran diangkat jadi sekum BPD Jabar. Kemudian diputuskan mengangkat Ferry Irawan sebagai Plt ketum dengan tugas utamanya menggelar muscablub paling lambat 6 bulan.
“Selanjutnya surat permohonan itu disampaikan ke BPD Jabar untuk pengesahan. Tapi tanpa alasan yang jelas tidak dibalas, dan tiba-tiba mengeluarkan SK yang mengesahkan kepengurusan BPC periode 2015-2018,” ungkap Agus.
Hasil penelusuran, struktur pengurus tersebut banyak mencantumkan nama-nama baru yang sebelumnya tidak aktif. Sebaliknya justru kader aktif tidak dimasukkan pengurus.
Dalam perjalanan organisasi, sambung Agus, kepengurusan tersebut tidak menjalankan roda organisasi baik pelantikan, rapat kerja dan agenda lainnya.
“Dan berdasarkan informasi yang kami peroleh, sampai 10 Februari data anggota HIPMI Kuningan yang punya KTA hanya 1 orang,” ucapnya. (deden)
