KUNINGAN (MASS) – Masa pandemi ternyata bisa mendorong seseorang untuk menjadi lebih kreatif. Itu yang menjadi salah satu inspirasi salah seorang guru mengaji di Kuningan untuk membuat channel belajar mengaji di Youtube.
Dia adalah Tia Fadilah, guru dan pendiri lembaga belajar Al Qur’an khusus anak-anak, Quranic School Kuningan. Lembaga yang biasa disebut QS ini berdiri sejak 2015 dan memiliki kantor di Ciporang, Cilowa, dan Cijoho Landeuh.
Tia Fadilah, yang biasa dipanggil teh Tia, asli berasal dari Ancaran, membuat channel youtube sesuai namanya: Tia Fadilah (http://www.youtube.com/c/tiafadilah). Dibantu oleh suaminya, channel ini saat ini memiliki 3000-an subscribers dan 120 video lebih.
“Berawal dari saat PSBB tahun 2020 kemarin, dimana saya dan rekan-rekan guru QS harus melakukan pendidikan jarak jauh menggunakan Zoom dan rekaman video yang dikirim via grup Whatsapp. Setelah itu saya dan suami berinisiatif untuk sekalian saja bikin channel di Youtube, yang memungkinkan orang-orang, baik anak-anak maupun dewasa, untuk belajar Al Qur’an secara online,” ujar Tia.
Channel ini berisi seputar pembelajaran Al Qur’an, seperti Tahsin dan Tahfizh, juga kegiatan-kegiatan di QS. “Selain itu agar tidak membosankan ditambahkan juga konten-konten seputar kuliner, parenting, jalan-jalan, dll,” tambahnya.
Walaupun dibuat dengan sederhana, channel ini berhasil mendapatkan viewers tidak hanya dari Kuningan, tapi juga dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, Sidoarjo, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, bahkan sampai Malaysia dan Sudan. Terlihat dari komentar dan Analytics.
“Masya Allah, alhamdulillaah. Tidak menyangka bisa berkembang seperti ini. Padahal belum ada setahun, baru mulai Juni 2020. Walaupun belum besar sekali subscriber-nya, tapi insya Allah tetap istiqomah terus membuat konten-konten positif, khususnya seputar pendidikan Al Qur’an. Harapannya ilmu yang dibagikan bisa bermanfaat dan jadi amal jariyah. Ikut berkontribusi agar makin banyak konten-konten positif yang bisa jadi tontonan dan tuntunan,” harapnya.
Jika kelak channel tersebut memperoleh penghasilan, Tia sudah punya rencana pengalokasian.
“Terus terang kalau ada penghasilan dari channel ini, insya Allah sebagian akan digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan Quranic School Kuningan, yang selain program reguler, juga memiliki program beasiswa plus santunan untuk anak-anak yatim dan dhuafa. Karena di kondisi seperti ini, lembaga kami dituntut untuk lebih kreatif dan mandiri,” ujarnya. (deden/rl)