Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Selamat Jalan dr Sardjono! Dimakamankan Disamping Kakeknya

KUNINGAN (MASS)- Kematian akan datang meski berbeda-beda caranya. Begitu pun dengan  dr H Sardjono yang meninggal karena kecelakaan.

Setelah sempat disemayangkan di rumah duka (Desa Lengkong)setelah menempuh perjalanan darat selama 9 jam dari Lampung, akhirnya jenazah kembali dilepas  untuk di makamankan di daerah Wangon Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.

Dipilihnya pemakaman di Wangon sesuai dengan pesan almarhum yang ingin dimakamkan berdammpingan dengan kakeknya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Proses pelepasan jenazah dilakuka oleh Bupati Acep Purnama di rumah duka. Ucapan bela sungkawa disampaikan bupati mewakili pemerintahan daerah serta masyarakat Kabupaten Kuningan atas berpulangnya dr Sarjono ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Hadir juga Wabup HM Ridho Suganda, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, dan para kerabat lainnya pada Jumat, (18/9/2020).

“Kepergian almarhum dirasakan sangat menyentuh hati nurani, sebagai hamba allah yang beriman dan bertaqwa, kita hanya mampu meyakini apa yang tersirat dalam kitab suci al-qur’an, bahwa bila kepastian tentang ajal itu telah tiba, tidak ada satu kekuatan menghalanginya,” tutur bupati.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kehilangan sangat dirasakan keluarga dan seluruh kerabat serta masyarakat Kabupaten Kuningan tentunya, demikian juga pemerintah daerah atas kepulangan almarhum menuju kealam keabadian.

“Almarhum dikenang sebagai sosok seorang aparatur yang disiplin penuh dedikasi, kesungguhan dalam pengabdiannya,” sebutnya.

Lebih lanjut,  tugas yang diembannya selama mengabdi, yang terakhir yaitu sebagai kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dengan mengabdikan diri di bidang kesehatan, beliau menunjukkan cerminan semangat dan jiwa pengabdian yang tak pernah kendur sampai dengan akhir hayatnya dan semua itu dijalaninya secara ikhlas dan penuh rasa tawadhu.

“Almarhum juga merupakan sosok pejuang yang dalam pepatah jawa yaitu Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe, mencerminkan sebuah personifikasi kepemimpinan yang arif dan bijaksana,” lanjutnya.

Gambaran pribadi semacam ini dapat dirasakan oleh semua dan butuh waktu yang lama untuk mencari figur seperti almarhum. Oleh sebab itu wafatnya almarhum ke rahmatullah sungguh membekaskan perasaan duka cita yang amat dalam.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kiranya saja sikap perjuangannya yang tinggi dan pergulatan pengabdiannya ditengah-tengah masyarakat menjadi motivasi kuat bagi kita semua, dalam menghadapi tugas-tugas yang semakin berat dan penuh tantangan, sehingga menjadi kewajiban kita untuk melanjutkan langkah-langkah positif yang telah diemban almarhum selama ini,” ujar bupati panjang lebar.

Acep juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan almarhum semoga tenang dan damai menghadap sang pencipta. Kemudian untuk semua pihak yang ditinggalkan khususnya keluarga terutama istri serta putra dan putri senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan dan ketawakalan.

Ditutup dengan ucapan “inalillahi waina ilaihi roodjiun” Bupati Kuningan melepas kepergian almarhum ketempat peristirahatannya yang terakhir dengan disertai rasa tawadhu serta do’a semoga di alam baqa nanti yang Maha Kuasa berkenan memberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement