Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Jawara Bupati Cup Bikin Media Komunitas

LEBAKWANGI (MASS) – Jawara Bupati Cup 2017 yaitu Kecamatan Lebakwangi berencana membuat Media Komunitas di tiap desa. Media Komunitas tersebut nanti akan menggali beragam informasi pembangunan di desanya masing-masing khususnya pelayanan sosial dasar yaitu kesehatan dan pendidikan.

Guna melangkah ke arah sana, Kamis (16/11/2017), perwakilan tiap desa mengikuti Pembekalan Pengembangan Media Komunitas. Kegiatan tersebut dipusatkan di Desa Sindang Kecamatan Lebakwangi. 13 desa menjadi peserta.

“Masing-masing desa mengirimkan 5 peserta. Terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, sampai tokoh pemuda. Jadi total peserta dari 13 desa plus pendamping kecamatan itu sebanyak 66 orang,” sebut Fasilitator Program Gerakan Sehat dan Cerdas (GSC) Kecamatan Lebakwangi, Hasyim.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sejak pagi hingga sore, mereka serius menyimak materi seputar Media Komunitas hingga Dasar Jurnalistik. Bahkan terdapat pula materi kode etik jurnalistik beserta kaidah-kaidah yang mesti dipenuhi seorang jurnalis.

Kegiatan yang dibuka oleh Camat Lebakwangi, Minthareja AP MSi tersebut mengundang dua pembicara dari portal berita kuninganmass.com. Diawali oleh Deden Rijalul Umam yang dilanjutkan Agus Mustawan. Pada sesi akhir, peserta diajak untuk berpraktek langsung bagaimana meliput dan menulis berita.

“Tujuan pelatihan Media Komunitas ini diantaranya untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya informasi, minat baca menulis di kalangan warga agar memiliki informasi yang cukup terkait masalah dan solusinya,” jelas Hasyim.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Selain itu, guna mendorong warga untuk mengekspresikan ide dan gagasan melalui media komunitas. Tak heran jika setelah pelatihan, pihaknya akan menindaklanjutinya agar media komunitas terwujud di desa masing-masing.

“Pekan depan kami akan kumpulkan kembali untuk dilakukan evaluasi. Targetnya tiap desa punya media komunitas sendiri baik berupa bulletin, tabloid atau bentuk lainnya. Kita sedang memikirkan bagaimana media komunitas tersebut berbasis internet,” pungkas Hasyim. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement