Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Ini Jadwal Pemberian Obat Kaki Gajah yang Sebabkan Cacat Permanen

KUNINGAN (Mass) – Sejak ditemukan penderita  penyakit kaki gajah atau filariasis pada tahun 2004, hingga saat ini jumlahnya terus meningkat membuat Pemkab Kuningan semakin waspada.

Data terakhir yang dimiliki Dinkes Kuningan kini jumlahnya bertambah menjadi 49 orang. Agar penyakit ini tidak menyerang warga maka Pemkab akan kembali memberikan obat kaki gajah secara masal.

Untuk putaran ke 3 ini pemkab merencanakan pemberian obat masal dan pencegahan filariasis di Kecamatan Ciawigebang. Rencananya akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Penyakit ini menimbulkan kecacatan permanen sehingga perlu penanganan yang tepat,” ucap Wabup Dede Sembada pada acara pertemuan lintas sektor dalam rangka pemberian obat pencegahaan masal penyakit filariasis periode ke 3 tahun 2017.

Sementara itu, menurut Kadinkes Kuningan H Raji MKes,  sejak diberikanya obat anti kaki gajah pada tanggal 6 Oktober 2016 ditemukan penderita sebanyak 8 orang.  Pada awalnya ada 41 orang yang tersebar di beberapa kecamatan.

Ia menerangkan, 8 kasus  teranyar itu ditemukan di Kecamatan Garawangi, Pancalang, Hantara, Kramatmulya, Cipicung, Mandirancan dan Darma. Pada bulan Oktober akan diberikan lagi obat secara masal agar tidak ada warga yang kembali terkena kaki gajah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Diterangkan, meski bisa disembuhkan namun penderita kaki gajah bakal mengalami kecacatan seumur hidup. Agar tidak terkena maka harus melakukan pencegahan dengan minuman obat dari usia 2 tahun hingga 70 tahun.

Meskipun jumlah penderita hanya 41 orang, namun lanjut dia, satu perkawinan larva ini dalam sehari menghasilkan 8.000 larva di dalam tubuh manusia. Apabila dibiarkan bertahun-tahun maka seluruh warga Kuningan bisa tertular.

Penularan penyakit ini dapat dilakukan oleh semua jenis nyamuk. Terutama nyamuk-nyamuk rawa, atau nyamuk yang bersarang di tempat-tempat kotor, sehingga hal ini jangan dianggap sepele.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Intinya harus meningkatkan pola hidup sehat, mau DBD mau kaki gajah,” tandasnya.

Sekadar mengingatkan, filariasis adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan kelamin wanita.

Semua orang baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang tua dapat terserang penyakit ini. Penyakit ini bukan karena kutukan, kena guna-guna atau keturunan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Filariasis ditularkan dari seorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (mikrofilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk. Orang tersebut mungkin menjadi sakit mungkin juga tidak.

Pada waktu nyamuk menghisap darah, mikrofilaria akan terhisap dan masuk ke dalam badan nyamuk. Dalam 1-2 minggu kemudian mikrofilaria berubah menjadi larva dan dapat ditularkan kepada orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya. Nyamuk penular filaria dapat hidup di tempat yang basah seperti hutan bakau, got/saluran air, tanaman air, serta sawah. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement