Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Gema Sadulur Ditolak Provinsi Tanda Penanganan Kemiskinan Belum Sistematis

KUNINGAN (MASS) – Program Gema Sadulur pada APBD 2020 yang diajukan Kabupaten Kuningan ternyata dihapus berdasarkan hasil evaluasi Gubernur. Atas dasar hal tersebut, beberapa pihak menanggapinya dengan serius, salahsatunya dari aktifis sosial di Kabupaten Kuningan yang konsen terhadap masalah kemiskinan, Amar Thohir.

Menurut Amar, Gema Sadulur sendiri program yang bertujuan sebagai pengentasan kemiskinan. Dengan dihapusnya program tersebut, menunjukan penanganan masalah kemiskinan yang komprehensif, sistematis, berkesinambungan dan tuntas belum bisa terwujud di Kabupaten Kuningan.

“Selama ini, setiap Dinas terkait memang agak jauh untuk membantu menangani kemiskinan. Apalagi belum ada payung hukumnya. Biasanya, alasan tidak ada program dan tidak ada anggaran lah, yang biasa kami dengar di lapangan,” ungkapnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Amar sempat menceritakan bahwa Bupati Kuningan H Acep Purnama pernah berinisiatif untuk membuat aturan yang bisa menjadi payung hukum penanganan masalah kemiskinan mulai dari masalah pangan, kesehatan, pendidikan hingga tempat tinggal yang layak huni.

“Namun sayang belum komperhensif, sistematis dan berkesinambungan sampai tuntas. Lalu Bupati menginstruksikan Sekda dan Bagian Kesra untuk merancang Perbup yang akhirnya diberi nama Gema Sadulur, tapi saya dengar ditolak di provinsi,” imbuhnya.

Amar menerangkan, rancangan program Gema Sadulur sendiri sudah cukup lama. Seharusnya, menurutnya, program tersebut sudah terwujud, atau setidaknya ada kelanjutan yang jelas dan upaya lain.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Jika Pemerintah tidak segera mencari solusi, tidak akan ada penanganan masalah kemiskinan yang tuntas,” terangnya.

Dirinya mencontohnya salahsatu masalah yang dialami Tety ‘Manusia Kayu’. Menurut Amar yang mengaku sudah mendampingi Tety sejak 2017, Instruksi Sekda untuk merawat Tety di RSUD 45 tidaklah tepat, pihak RSUD 45 melalui dokter spesialis tulang sudah menyatakan tidak sanggup dan menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

“Saya bingung ketika ada pihak Puskesmas memaksa Tety untuk dirawat di RSUD 45. Makanya kalau tidak segera dirancang solusi konkrit, masalah seperti yang dialami Tety tidak akan pernah tuntas,” ujarnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Amar berharap pemerintah bisa segera menerbitkan payung hukum untuk menangani masalah kemiskinan. Pemerintah Desa juga harus dibuatkan aturan di perbup. Selama ini sama, Pemdes tidak maksimal membantu warga karena alasan tidak ada aturan terutama dalam menggunakan dana desa untuk menanggulangi masalah kemiskinan.

“Sebenarnya aturan-aturan untuk menangani masalah kemiskinan sudah ada juga, cuma yang ada saja belum dilaksanakan secara maksimal. Saya berharap Pak Bupati bisa lebih tegas dalam hal ini agar aturan yang ada dijalankan sesuai harapan,” tambahnya.

Untuk pelaksanaannya, dirinya mengakui bukan hanya kewajiban pemerintah saja. Butuh kerjasama pemerintah dengan berbagai pihak termasuk masyarakat, ormas, dan LSM untuk bersinergi mengentaskan kemiskinan. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kuningan, melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Dinas Sosial pada Senin...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, 40% masyarakat Indonesia seketika jatuh miskin bila penghitungan garis kemiskinan memanfaatkan ukuran yang direkomendasikan bank...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Ada klaim bahwa bahwa Kurs rupiah menguat 129 point di level 14.706 per dollar AS sebagai bentuk respon pasar atas diumumkannya...

Netizen Mass

JAKARTA (MASS) – Reformasi memasuki usia 25 tahun. Perubahan dari rezim otoriter ke rezim reformasi sudah berjalan sejak 1998-2023 tersebut diwarnai banyak warna. Ada...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Kemiskinan sudah menjadi masalah yang mendarah daging dalam kehidupan manusia, hingga tidak ada satupun negara di dunia yang tidak memiliki penduduk...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Cum adsunt testimonia rerum, quid opus est verbist adalah sebuah adagium hukum yang mempunyai terjemahan berbunyi “Saat ada bukti dari fakta-fakta...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Bedasarkan data badan pusat statistika (BPS) persentase penduduk miskin di Kuningan meningkat dari tadinya 11,42% ditahun 2019 naik 1,42% atau menjadi...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – “Apakah bisa, dikatakan bahwa pemerintah daerah Kuningan hari ini tidak mampu mengatasi permasalahan yang sangat serius?” Dilansir dari data BPS Kuningan...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Ketua LSM Geram (Gerakan Rakyat Marginal) Rudi Idham Malik menyebut predikat-predikan yang menempel untuk Kabupaten Kuningan tak seharusnya terjadi. Rudi, mengomentari...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Meningkatnya pengangguran di Kuningan, turut dikomentari Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda, Rabu (24/3/2022) siang kemarin. Edo, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pada APBD 2020 hasil evaluasi gubernur, rupanya terdapat satu program yang dihapus. Ini berdampak pada hilangnya angka miliaran rupiah yang sebelumnya...

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Sekelompok masyarakat yang peduli terhadap nasib rakyat miskin, Komunitas Maharddikeka, menggagas program Tour de Rutilahu. Program yang akan dimulai Sabtu (31/8/2019)...

Education

KUNINGAN – Kolong Ciremai Institut (Konci) bekerjasama Villa Kampung Gunung dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Al-Ihya Kuningan menggelar refleksi perayaan Id Qurban...

Government

KUNINGAN (MASS) – Nasib anak atau warga Kuningan yang seperti Jodi, bocah kelas 1 yang sedang viral itu ternyata jumlahnya banyak. Berdasarkan hasil inventarisasi...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pada bulan Mei 2016 lalu, Kuningan mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Pendidikan. Namun deklarasi itu hanya sebatas wacana yang belum di realisasikan....

Advertisement