Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Di Tempat Lain Rp37 Ribu, di Kuningan Berapa Harga Telur Ayam?

KUNINGAN (MASS)- Harga telur ayam di Maluku Utara mencapai Rp37 ribu. Di Kabupaten Kuningan sendiri harganya mencapai Rp28 ribu. Harga ini terbilang tinggi karena pada bulan Juni harga masih dikisaran Rp23 ribu.

Selain karena harga pakan yang melambung juga faktor karena nilai tukar rupiah melemah. Ketika harga pakan melambung makan produksi menurun karena banyak peternak yang berhemat. Situasi ini akan terus berlanjut ketika pemerintah tidak bisa mencari solusinya.

“Harga terus melambung sudah seminggu ini tidak naik di Kuningan karena stok masih ada. Andai stok terus menipis maka harga akan melambung, padahal Kuningan merupakan sentranya,” ujar Petugas Pendata Harga Sembako di Pasar Kepuh dan Pasar Baru Kuningan, Arisman kepada kuninganmass.com, Senin (17/7/2018).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Diluar harga terlur lanjut dia, komiditi yang naik adalah harga ayam Rp40 ribu. Pada tanggal 5 Juli masih harga 36 ribu. Kenaikan harga dipicu banyak permintaan karena banyak yang menggelar hajatan. Sedangan harga buncis naik menjadi Rp10 ribu dari Rp8.000.

Selain ada yang naik, juga ada beberapa yang mengalami penurunan yakni cabai merah dari Rp34 ribu menjadi Rp30 ribu. Begitu juga cabai kriting dari Rp32 ribu menjadi Rp30 ribu. Untuk komditi yang lain masih stabil dan belum terun ke harga normal.

“sebenarnya masih banyak harga yang belum stabil karena banyak permintaan. Meski tidak naik tapi dibanding harga sebelumnya masih tinggi,” ujar Aris menambahkan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sementara itu, Tatang salah seorang penjual mengatakan, harga tinggi karena pengaruh nilai tukar rupiah ke dolar tinggi. Selain  itu juga banyak ayam yang diafkir sehingga tidak bisa di produksi lagi. Situasi ini membuat penjual sulit karena modal harus bertambah.

“Engga tahu sampai kapan tinggi. Saat ini permintaan masih tinggi meski banyak pembeli membatasi pembeliaanya,” ujar Tatang. (agus)

 

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement