KUNINGAN (Mass) – Partai Golkar dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dikabarkan makin intens melakukan komunikasi politik, untuk membangun koalisi menjelang Pilkada 2018. Tak hanya bersama PAN, Golkar dikabarkan juga makin dekat dengan PKS dan PPP sebagai formasi kekuatan untuk bertarung di Pilbup mendatang.
“Saya dengar sih Golkar saat ini makin intens melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain, bahkan kabarnya sudah mulai dekat dengan PAN, PKS dan PPP. Mungkin saja bisa terjadi nanti berkoalisi di Pilkada,” ucap salah seorang kader partai yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar H Yudi Budiana SH saat dimintai keterangan persnya, Minggu (21/5), buru-buru meluruskan kabar tersebut. Sebab, saat ini partainya sangat membuka peluang koalisi dengan partai manapun. Bukan hanya dari PAN, namun komunikasi politik akan terus dilakukan kepada seluruh partai peserta pemilu menjelang Pilbup nanti.
“Enggak lah, kita sangat terbuka dengan siapapun, kan namanya politik itu dinamis. Tinggal bagaimana, empat bulan kedepan ini lihat survey, kalau hasil survey siap bertarung untuk rebut (posisi bupati, red), kenapa tidak,” tandasnya.
Namun menurutnya, untuk berbicara koalisi itu dinilai masih terlalu dini. Terlebih, garis politik pusat seperti misalnya koalisi Pilkada di DKI tidak terlalu berpengaruh hingga ke daerah, karena memiliki kebijakan daerah tersendiri.
“Gak ada lah, Golkar sekarang lebih mengedepankan politik desentralisasi, artinya terserah daerah, bagaimana akan mencalonkan, bagaimana berkoalisi dengan partai manapun itu tergantung daerah,” tegasnya.
Terpisah, Ketua DPD PAN Kuningan H Udin Kusnaedi SE MSi juga menuturkan hal serupa. Bahkan, deklarasi koalisi dengan parpol-parpol lain tidak bisa dilakukan saat ini. Hal itu akan dilakukan, jika sudah ada kesepakatan satu visi misi dengan partai-partai lain.
“Pada dasarnya, kita saat ini masih tahapan lobi-lobi politik dengan partai-partai lain. Kesepakatan itu akan terjadi manakala tahapan Pilkada sudah berjalan, hari ini kan belum, semua parpol masih melakukan hal sama yakni lobi-lobi politik,” singkatnya. (andri)