KUNINGAN (MASS) – Tensi pertandingan memasuki babak delapan besar turnamen Bupati Cup memanas. Ini terbukti dengan nyaris ricuhnya pertandingan antara Tim Garawangi melawan Lebakwangi pada Selasa (7/11/2017).
Pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Lebakwangi dinilai kontroversi, sehingga kubu Garawangi murka.
Pemicunya adalah gol kedua dari Lebakwangi yang terjadi pada injury time yang dinilai oleh tim Garawangi offside. Mereka menilai ada salah seorang pemain Lebakwangi yang sudah offside ketika tendangan bebas dilakukan.
Meski tim Garawangi protes namun sang pengadil mengasahkan gol tersebut. Kontan saja para pemain dan official tim Garawangi memburu wasit.
Untungnya aksi mereka bisa dilerai oleh petugas. Bahkan, adu fisik antara pemain pun nyaris terjadi andai petugas dan panpel tidak tegas.
“Kami merasa dicurangi. Wasit sudah berbuat tidak adil masa gol offside disahkan,” ujar Pelatih Garawangi Sutardi terlihat emosi.
Andai kalah melalui permainan lanjut Sutardi pihaknya tidak mempermasalhkan. Tapi ini karena prilaku wasit yang tidak jujur pihaknya merasa dongkol.
“Kasihan anak-anak sudah berjuang keras eh harus kalah karena gol offside. Bukan hanya itu waktu sebenarnya sudah berakhir. Kenapa harus ada tendangan bebas,” ujarnya lagi.
Ia berharap pertandingan selanjutnya wasit bersifat profesional. Hal ini karena Bupati Cup merupakan turnamen bergengsi.
“Jangan pertandingan yang bagus ini dinodai oleh wasit. Menang dan kalah merupakan hal biasa dalam olahraga,” tandasnya.
Terpisah, salah seorang Panpel Bupati Cup Ade ‘Piit’ Lesmana menilai gol yang dicetak merupakan gol yang sah. Bola sempat mental ke tanah dan masuk.
“Offsidenya dimana? Kan bola ditendang langsung bukan diumpan. Bagi saya yang kalah kecewa sudah biasa, jadi tidak heran,” ujar Ade.
Sementara itu kemenang ini membuat Lebakwangi lolos ke babak semifinal. Tentu hal ini menjadi prestasi yang sangat luar biasa. (agus)