KUNINGAN (Mass) – Kendati hanya memiliki 4 kursi, Partai Gerindra bisa menjadi penentu koalisi pilkada 2018 nanti. Prediksi awal partai berlambang kepala burung garuda tersebut bakal ditinggalkan justru berubah pasca kemenangan Anies-Sandi di DKI Jakarta.
“Mungkin saja jadi penentu. Itu kan prediksi pengamat. Kita tak boleh jumawa. Komunikasi politik mesti kita bangun dengan siapa pun,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Kuningan, H Dede Ismail SIP saat sibuk mengurusi KTAnisasi di sekretariatnya, Jl Ciharendong, Jumat (12/5/2017).
Dede sendiri belum ada kepastian untuk mencalonkan bupati atau wabup. Namun melihat hasil polling bakal calon bupati dan wakil bupati versi kuninganmass.com (pukul 22.00), suaranya mengalami lonjakan signifikan (15 persen).
Bahkan suara Ketua DPC PDIP, Rana Suparman SSos pun (14 persen) berhasil disalip. Kini Dede Ismail berada di urutan ke 3 setelah Ketua DPC PKB, H Ujang Kosasih MSi (22 persen) dan Ketua DPD PAN, H Udin Kusnaedi SE MSi (16 persen).
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, prediksi calon bupati/wabup hanya 3 pasang. Masing-masing dibangun oleh koalisi PDIP-NasDem-PKB (18 kursi), Demokrat-Golkar (12 kursi), dan PAN-Gerindra-PKS-PPP (20 kursi). Melihat komposisi tersebut wajar jika muncul anggapan Gerindra dapat menjadi penentu koalisi.
Sementara di tempat terpisah, Ketua DPD PAN Kuningan, H Udin Kusnaedi SE MSi belum memastikan hendak berkoalisi dengan Gerindra. Yang dia pastikan hanyalah dirinya sangat siap untuk mencalonkan.
“Saya sangat siap untuk mencalonkan. Mau calon bupati atau wabup, semuanya siap,” tegas Udin yang kini berada di tanah suci Makkah untuk ibadah umroh.
Sedangkan untuk koalisi, ia menegaskan baru tahap penjajakan dengan semua partai. Sejauh ini PAN telah bertemu dengan PKS, Gerindra, PPP dan PKB. Dengan Golkar, Demokrat, PDIP dan NasDem pun Udin mengaku berkomunikasi pula.
Disinggung kembali soal wacana koalisi umat yang merupakan gabungan partai berbasis Islam, ia tidak menjawab iya ataupun tidak. “Yang pasti (PAN) harus koalisi,” kata pucuk pimpinan partai pemilik 8 kursi di parlemen daerah itu. (deden)