KUNINGAN (MASS) – Persatuan Genjring Mandirancan (PGM) atau Genjring Gegunung adalah salah satu kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan dan dirawat oleh masyarakat dan pemuda Mandirancan.
Kesenian buhun yang masih lestari ini, sering diminta untuk mengisi di kegiatan-kegiatan besar yang ada di Kabupaten Kuningan hari jadi tour de Linggarjati dan event lainnya. Bahkan selalu naik podium apabila ada event lomba-lomba Genjring.
Genjring Buhun ini juga ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi turis luar negri, seperti pada Kamis (14/11/2024) kemarin. PGM atau Genjring Gegunung dianggap masih menjaga kemurnian nada-nada yang diiringi oleh lantunan sholawat serta gerakan rudat.
Tidak hanya tradisional, Genjring pun bisa berkolaborasi dengan alat musik modern seperti klasik tarling, dangdut dan lain sebagainya.
Para turis yang mancanegara yang datang ke Mandirancan, selain disambut oleh Genjring dan rudat, merekapun disuguhi makanan khas lokal yang biasa dibuat oleh warga sekitar seperti rempeyek kacang dan papais koci.
Antusiasme masyarakat dengan kedatangan bule ke Mandirancan serta ikut berjoget bersama yang diiringi oleh Genjring PGM menambah hangat suasana yang diselenggarakan dari pukul 16:00 – 18:00
Selain PGM, Mandirancan juga memiliki perguruan silat Puma ( Pusaka Mandirancan) yang para atlitnya sudah berprestasi di tingkat Jawa – Bali. Hal ini menandakan bahwa di Desa Mandirancan memiliki budaya dan kesenian tradisional yang masih lestari sampai saat ini
Mas Bing atau Papih, selaku tokoh masyarakat sekaligus sebagai pembina PGM berpesan kepada pemuda untuk tetap melestarikan dan merawat budaya yang sudah ada.
“Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu bahwa di Mandirancan ada beragam kebudayaan,” pesannya.
Senada, perwakilan Karang Taruna dan pegiat PGM, Afrian Gani juga mengutarakan terimakasih juga kepada perangkat desa yang selalu support dalam berbagai kegiatan kebudayaan dan kesenian.
“Mudah mudahan dengan datangnya tamu dari mancanegara bisa menjadi motivasi kita selaku pemuda untuk tetap menjaga dan merawat tradisi dan budaya yang sudah ada bahkan bisa berkolaborasi dengan daerah atau negara lain,” sebutnya. (eki)