SUBANG (MASS) – Setelah pemerintahan DKI Jakart memberlakukan PSBB sebagai langkah pencegahan penyebaran covid-19, banyak perantau yang memilih mudik. Alhasil, jumlah pemudik meningkat drastis.
Begitu juga terjadi di Desa Pamulihan Kecamatan Subang. Pemerintahan Desa dibawah pimpinan Dadi Setiawan, melalui Sekertaris Desa Wahyudin menyebutkan per tanggal 12 maret, jumlah pemudik di desanya mencapai 145 orang.
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah desa beserta karang taruna ‘Geger Beas’ melakukan penyemprotan desinfektan di tempat umum seperti bale desa, masjid, pos kampling, sekolah bahkan rumah warga. Juga dilakukan pembuatan portal di tiap dusun yang ada di Desa Pamulihan tersebut.
“Mereka terlibat langsung dilapangan untuk mencegah Covid 19 seperti penyemprotan disinfektan, pemasangan portal ditiap dusun, mengedukasi warga langsung cara pencegahan Covid 19,” ujarnya Minggu (12/4/2020) sore.
Sekdes menyebut penanganan covid-19 dilakukan secara berkala dan berjenjang. Untuk itu, bagi masyarakat yang memiliki gejala, cukup melapor pada RT setempat.
“Pemerintah desa sudah membuat 6 portal guna pendataan pemudik yang datang ke desa kami. Disana dilakukan edukasi pemudik agar mengkarantina selama 14 hari dirumah. Apabila ada gejala harap melapor ke RT setempat,” sebutnya.
Selain adanya 6 posko dusun, ada juga posko utama yang stand by 24 jam di balai desa setempat. Dalam posko, semua unsur dilibatkan seperti para RT, karang taruna, dan perangkat desa. Selain melakukan mengedukasi pemudik, pemerintah desa, dalam popskonya menyediakan handsanitizer, masker dan sarung tangan. Adapun Penyemprotan cairan disinfektan rutin dilaksanakan bekerja sama dengan karang taruna. (eki)